Rabu 04 Jul 2012 00:45 WIB

SBY: Indonesia Pasar Asia yang Besar

Rep: Gita Amanda/ Red: Hafidz Muftisany
Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono bertolak menuju Darwin Australia
Foto: Haryanto/Setpres
Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono bertolak menuju Darwin Australia

REPUBLIKA.CO.ID, DARWIN--  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak para pebisnis Australia untuk terus menjalin kerja sama dengan Indonesia. Hal tersebut demi mewujudkan pembangunan dan tujuan kerja sama ekonomi kedua negara.

Untuk mencapai hal tersebut, SBY mengundang para peserta Australia Indonesia Business Council (AIBC) mengikuti program yang ditawarkannya.

"Saya akan membagi pikiran saya tentang cara mencapai tujuan tersebut," ujar SBY saat menyampaikan pidato dalam jamuan makan siang AIBC di Darwin, Australia, Selasa (3/7).

Menurutnya pertama-tama, ia mengundang para pebisnis Australia untuk ikut mengambil manfaat dari Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia.

SBY mencontohkan, Mei lalu, Indonesia menjadi tuan rumah CEO dari Australia New Zealand Banking Group (ANZ Group). ANZ menyatakan komitmennya untuk berinvestasi di Indinesia, khususnya sektor infrastruktur dan pertanian yang masuk dalam rangka Rencana Induk.

"Saya menyambut baik hal tersebut, saya mendorong perusahaan Australia lain untuk memperluas kehadiran mereka di Indonesia," ujar dia.

SBY juga mendorong para investor Australia untuk memanfaatkan geografi Indonesia, demografi, stabilitas, demokrasi, kekuatan ekonomi, dan tenaga kerja yang kompetitif di Indonesia.

Menurutnya Indonesia merupakan rumah bagi 240 juta orang. Sekitar 40 jutanya merupakan masyarakat kelas menengah. Ini akan jadi lahan bisnis yang bagus ke depannya. Terlebih jarak tempuh Indonesia-Australia hanya 2 hingga 3 jam penerbangan.

" Anda akan memiliki pasar Asia Timur yang besar dan makmur," kata SBY.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement