Senin 02 Jul 2012 17:04 WIB

BPBD Jabar Siaga Darurat Kekeringan

Kolam yang kekeringan di musim kemarau (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kolam yang kekeringan di musim kemarau (ilustrasi).

BANDUNG--Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat menetapkan status siaga darurat kekeringan sejak Mei hingga Oktober 2012.

"Memasuki musim kemarau, kami sudah menerapkan status siaga darurat kekeringan dari 4 Mei hingga 4 Oktober 2012. Kami juga telah menyiapkan peralatan pemasok air," kata Kepala BPBD Jawa Barat Udjawalaprana Sigit ketika dihubungi melalui telepon, Senin.

Sigit menuturkan, keputusan menetapkan status siaga darurat kekeringan ini ialah sebagai langkah antisipasi dari Pemprov Jawa Barat apabila di daerah-daerah lainnya terjadi darurat kekeringan saat musim kemarau tahun ini.

Ia mengatakan sudah melakukan rapat koordinasi dengan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD), seperti Dinas Pertanian, Perkembunan, Badan pengkajian Penerapan teknologi (BPPT), BMKG, Kepolisian, dan OPD lainnya.

Menurut dia, rapat koordinasi tersebut menghasilkan keputusan untuk menyediakan sarana dan prasarana seputar kebutuhan darurat kekeringan.

"Dalam rapat itu kami telah menginventarisasi berbagai kebutuhan, seperti pompa air, baik pompa untuk kebutuhan pertanian maupun penyediaan air bersih," katanya.

Selain itu, kata Sigit, BPPD Jawa Barat juga telah menyiapkan perangkat untuk membuat hujan buatan apabila terjadi kekeringan yang berkepanjangan di Provinsi Jabar.

Dikatakannya, dalam waktu dekat pihaknya akan mengumpulkan seluruh BPBD perwakilan dari 26 kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat dengan tujuan untuk menghimpun informasi mengenai daerah-daerah mana saja yang tergolong rawan bencana.

Ketika ditanyakan tentang daerah yang terbilang paling rawan bencana kekeringan di Provinsi Jabar, Sigit menuturkan, Kabupaten Garut dan Kabupaten Karawang adalah wilayah yang rawan kekeringan.

"Untuk Kabupaten Garut termasuk paling rawan kekeringan. Apalagi Karawang yang merupakan daerah lumbung padi ya, kita benar-benar memperhatikan daerah seperti ini," kata Sigit.

Akan tetapi, walaupun sudah ditetapkan status siaga darurat kekeringan hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan mengenai daerah yang mengalami kekeringan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement