Senin 02 Jul 2012 15:20 WIB

TNI-Polda Papua Segera Ringkus Kelompok Bersenjata OPM

Aparat kepolisian melakukan patroli di Jayapura, Papua, pada beberapa hari lalu. (ilustrasi)
Foto: Reuters
Aparat kepolisian melakukan patroli di Jayapura, Papua, pada beberapa hari lalu. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kapolda Papua Irjen Pol Bigman Lumban Tobing mengatakan pihaknya bersama TNI akan segera meringkus kelompok bersenjata yang menamakan diri Operasi Papua Merdeka (OPM) yang dipimpin Lambertus Pekikir. "Kita mau ringkus nih, kita mau gulung semua itu. TNI sudah sepakat bersama kita, karena hal itu tidak bisa dibiarkan lagi dan kita telah tahu," katanya di Jayapura, Papua, Senin (2/7).

Menurut dia, tindakan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata tersebut telah meresahkan warga Keerom dan Papua pada umumnya sehingga pihaknya bersama TNI segera meringkus para pelaku.

Sebelumnya (1/7), kelompok bersenjata itu telah melakukan penghadangan disertai penembakan terhadap rombongan Komandan Yonif 431 yang sedang melakukan patroli rutin. Akibatnya, salah satu anggota terluka, karena pecahan kaca mobil imbas dari tembakan itu.

Sementara, tak jauh dari lokasi penembakan rombongan Danyonif 431, salah seorang warga sipil yang bernama Johanes Yanafrom (30 tahun) yang juga kepala kampung (desa) Sawi Tami ditemukan tewas tertembak di bagian kepala dan dada hingga ke perut. "Patut diduga, kelompok itulah yang melakukan penyanggongan rombongan Danyonif 431, kan mereka alami gangguan waktu mau kembali," katanya.

Ia mengatakan para pelaku tersebut selalu mencari kelemahan dan kelengahan dari aparat keamanan sehingga bisa berbuat demikian. "Mereka mencari kelengahan kita, dan kelompok yang paling bertanggung jawab adalah pimpinan Lambertus Pekikir," katanya.

Disinggung tentang proyektil peluru di lokasi kejadian, Bigman mengatakan, pihaknya hingga saat ini belum menemukan proyektil itu, meskipun telah menggunakan alat detektor logam. Menurut dia, mereka (pelaku) melakukan penembakan terhadap korban dari jarak yang memungkinkan.

Untuk itu, ia berharap adanya laporan dari warga sekitar lokasi ataupun warga Papua pada umumnya jika mengetahui orang yang mencurigakan yang akan melakukan berbagai aksi yang tidak bertanggung jawab. "Yah, kita imbau kepada masyarakat. Sekarang, siapa duga tindakan manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab itu. Siapa yang bisa melarang jangan keluar, itu tidak boleh juga," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement