REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Setelah mengalami inflasi sebesar 0,06 persen pada Mei 2012, angka inflasi Kota Ambon Juni mencapai level 2,39 persen. "Bulan ini Indeks Harga Konsumen (IHK) 66 kota di seluruh Indonesia mengalami inflasi dan Ambon merupakan kota yang nilai inflasinya paling tinggi di tanah air," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku, Edison Ritonga di Ambon, Senin (2/7).
Tingginya angka inflasi ini akibat seluruh kelompok pengeluaran rumah tangga mengalami inflasi yakni kelompok bahan makanan, makanan jadi, perumahan, kelompok air, listrik, gas dan bahan bakar, kelompok sandang, kesehatan, pendidikan, rekreasi dan olah raga, serta kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.
Menurut Edison, kelompok makanan tercatat mengalami inflasi paling tinggi sebesar 7,06 persen sedangkan yang paling rendah nilai inflasinya adalah kelompok sandang 0,07 persen.
Inflasi umum Kota Ambon bulan Juni sebesar 2,39 persen ini ditandai dengan kenaikan IHK umum dari 138,73 persen pada Mei 2012 menjadi 142,05 persen bulan lalu, kemudian untuk inflasi kumulatif Juni tercatat 7,72 persen, sedangkan inflasi tahunan (year on year) sebesar 6,25 persen.
Terjadinya kenaikan harga-harga bahan makanan berupa sayuran dan ikan di pasaran akibat musim hujan yang berkepanjangan atau cuaca ekstrim sejak akhir April lalu hingga sekarang. Kalau diperingkat menurut IHK umum, laju inflasi bulanan, laju inflasi kumulatif maupun tahunan dari 14 kota di Kawasan Timur Indonesia (KTI), maka posisi Kota Ambon untuk IHK umum berada pada peringkat empat di bawah Kota Manokwari.
Apabila hal yang sama diperingkat secara nasional, maka Kota Ambon untuk IHK umum berada pada posisi ke-11 sedangkan nilai inflasi maupun inflasi kumulatifnya masuk peringkat pertama, kata Edison.