Ahad 01 Jul 2012 08:54 WIB

IDAI: Indonesia Kekurangan 8.000 Dokter Anak

Dokter. Ilustrasi
Foto: *
Dokter. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Badriul Hegar, mengharapkan agar dokter umum diberdayakan guna mengatasi kekurangan tenaga dokter spesialis anak dalam masalah kesehatan ibu dan anak. Badriul mengatakan hal itu sela-sela acara seminar di Padang, Sabtu.

"Indonesia masih memerlukan sekitar 8.000 dokter spesialis anak, langkah yang diambil sebaiknya beradayakan dokter umum, serta tenaga Bidan dan perawat," kata Badriul Hegar.

Menurutnya, kekurangan dokter spesialis anak terdapat di kawasan Indonesia Timur, seperti Papua, NTT, serta Kalimantan Barat, hampir semua kekurangan dokter anak mencapai 30 persen. "Kekurangan dokter anak di Indonesia merupakan kekhawatiran tersendiri di era globalisasi saat ini," katanya.

Tenaga dokter yang ada di Indonesia, menurut Badriul Hegar, penyebarannya tidak merata di mana dokter spesialis lebih banyak berada di perkotaan. Jumlah dokter spesialis anak di Indonesia saat ini hanya mencapai 2.500-an, sedangkan jumlah anak di Indonesia mencapai 45 juta anak. "Jika demikian, untuk satu orang dokter bertanggung jawab menangani 10.000 anak," katanya.

Dia mengatakan, minimnya tenaga dokter spesialis tersebut juga menjadi penyebab rendahnya tingkat kesehatan anak secara keseluruhan di Indonesia. "Jumlah pertambahan dokter anak di Indonesia hingga saat ini tidak sebanding dengan jumlah kelahiran yang mencapai 4,5 juta bayi per tahun," katanya.

Menurutnya, penyebab kekurangan tenaga dokter spesialis anak ini di antaranya produktivitas yang belum mencapai secara maksimal. "Hingga saat ini Indonesia mampu meluluskan tenaga dokter spesialis maksimum 200 orang, di mana memiliki 14 perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia." 

Kekurangan dokter spesialis anak, diharapkannya, bisa diatasi secepatnya, sehingga tidak ada lagi persoalan kesehatan ibu dan anak di Indonesia. "Di samping itu perlunya pemerataan dan penyebaran dokter spesialis anak," kata Badriul Hegar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement