REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Jumlah ibu meninggal saat melahirkan selama Januari hingga Juni 2012 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sebanyak lima orang. "Jumlah tersebut, masih bisa berubah karena pada tahun sebelumnya jumlah ibu meninggal saat melahirkan mencapai 16 orang," ujar Kepala Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kudus, Siti Nuriyah, di Kudus, Sabtu (30/6).
Untuk menekan angka kematian ibu saat melahirkan, katanya, dibutuhkan peran serta masyarakat serta keberadaan bidan di masing-masing daerah. Dengan tersedianya bidan di setiap wilayah, diharapkan ibu yang hendak melakukan persalinan bisa ditangani dengan cepat oleh bidan setempat.
Berdasarkan catatan IBI, katanya, jumlah bidan di Kabupaten Kudus sebanyak 750 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 350 orang di antaranya merupakan bidan praktek mandiri (BPM), sisanya masih membantu bidan BPM atau bekerja di rumah sakit.
"Semakin banyak keberadaan bidan di suatu daerah, tentunya akan memudahkan masyarakat dalam melakukan proses persalinan, sehingga diharapkan bisa menekan angka kematian ibu dan anak saat melahirkan," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Kudus Musthofa mengatakan, keberadaan sekolah kebidanan di Kudus diharapkan bisa memperbanyak jumlah bidan yang buka praktik di setiap desa. "Hal terpenting, jadilah bidan yang profesional dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
