REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Meski sudah berulangkali ditertibkan, namun keberadaan calo di Stasiun Senen tetap marak. Buktinya, dalam kurun waktu lima bulan, yakni Januari hingga Mei tahun ini, Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) berhasil mengamankan 200 orang dan menyita sebanyak 450 tiket yang dijual oleh para calo. Tak hanya itu, seorang oknum petugas loket juga dipecat karena kedapatan ikut bekerja sama dengan calo.

"Operasi penertiban terhadap keberadaan calo terus kami lakukan. sejak awal tahun hingga bulan Mei, sudah 200 orang yang kami amankan. Kami juga menyita sebanyak 450 lembar tiket dari tangan mereka," ujar Purnomo Radiq, Kepala Daops I PT KAI, di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Jumat (29/6). 

Dari 200 orang yang diamankan, kata Purnomo, sebanyak 70 orang diantaranya merupakan calo dan 130 orang lainnya merupakan joki yang disuruh oleh para calo untuk membeli tiket.

Ditambahkan Purnomo, penangkapan terbanyak terjadi pada bulan Juni yang jumlahnya mencapai 70 orang. Mereka yang ditangkap, sambungnya, kemudian diserahkan ke aparat kepolisian setempat untuk menjalani proses hukum selanjutnya. 

Namun, pihaknya menyayangkan karena para calo itu kemudian dibebaskan kembali setelah ditangkap. "Kami sangat menyayangkan, karena tiap calo yang kita serahkan ke pihak berwajib selalu dibebaskan. Jadi tidak ada efek jera," keluhnya.

Selain menangkap calo, pihaknya juga memecat seorang oknum petugas loket karena kedapatan bekerja sama dengan calo. "Petugas yang ditangkap langsung dipecat dan langsung diproses hukum. Dia penjaga loket, namanya Gunawan. Saya juga minta kepada penumpang jika menemukan petugas kita yang bandel laporkan saja," kata Purnomo. 

Diungkapkan Purnomo, mulai saat ini, tiket yang dimiliki penumpang akan diperiksa identitasnya, apakah sesuai atau tidak dengan pemiliknya. Ia pun menyarankan agar penumpang tidak membeli tiket dari calo.

Ikuti Whatsapp Channel Republika