REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK---Masyarakat miskin Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, memperoleh bantuan program 'bedah rumah', karena mereka tidak mampu membangun tempat tinggalnya yang kondisinya sudah tidak layak ditempati.
"Bantuan program bedah rumah itu sebanyak 80 unit," kata Kepala Sosial Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kabupaten Lebak Aep Saepudin.
Ia menjelaskan ke-80 unit rumah tersebut tersebar di Kecamatan Cibadak sebanyak 20 unit dan Kecamatan Sobang 20 unit. Sedangkan 40 unit untuk rumah komunitas adat terpencil di Desa Gununggede, Kecamatan Panggarangan. "Seluruh rumah yang menerima program 'bedah rumah' benar-benar keluarga miskin," katanya.
Menurut dia, program perbaikan rumah tersebut salah satu upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Selain itu juga mengantisipasi terkena bencana, sebab sebagian besar kondisi rumah nyaris roboh. Apalagi, kata dia, jika musim hujan dipastikan rumah mereka roboh.
"Dengan program bedah rumah itu diharapkan mereka menempati rumah merasa tenang dan layak ditempati," ujarnya.
Ia menyebutkan, masyarakat miskin yang mendapat bantuan perbaikan rumah itu melalui Kementerian Sosial (Kemsos).
Pembangunan itu dilaksanakan secara bertahap, namun direncanakan pada 2012 sudah bisa direalisasikan. "Kami minta setelah rumah mereka dibangun diharapkan dipelihara dan dirawat dengan baik," katanya.
Camat Cibadak Dedi mengatakan pihaknya merasa terbantu dengan bantuan program pembangunan rumah warga miskin. "Bantuan ini tentu meringankan bagi warga miskin untuk membangun rumah," katanya.
Ia menambahkan, warganya merasa senang jika mendapat bantuan pembangunan rehabilitasi rumah kumuh tersebut sebab masih banyak rumah yang tidak layak huni di Kecamatan Cibadak akibat kemiskinan.
"Kami berharap bantuan bangunan ini terus berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat," katanya.