REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH -- Ketua Komite Daging Sapi (KDS) Jakarta Raya, Sarman Simanjorang, mengatakan, DKI Jakarta mengalami krisis daging sapi menjelang Ramadhan dan Lebaran.
Ia memerkirakan saat bulan Ramadhan dan Lebaran tahun ini, warga Jakarta membutuhkan daging sapi sebanyak 15 ribu ton. Namun, hingga akhir Juni 2012, sisa kuota daging sapi impor hanya mencapai 8.300 ton.
Persediaan daging sapi tersebut, dikatakan Sarman tidak mencukupi untuk kebutuhan Ramadhan dan Lebaran. Sebab, masih terdapat kekurangan pasokan daging sebesar 6.700 ton. Karena itu, KDS meminta pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian agar sisa kuota daging sapi impor 8.300 ton dapat diperuntukkan khusus untuk kebutuhan Ramadhan dan Lebaran saja.
“Itu pun masih kurang. Karena selama ramadhan dan lebaran, Jakarta membutuhkan sekitar 15 ribu ton daging sapi,” kata Sarman di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (28/6).
Disamping daging sapi impor, lanjut Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta ini, juga meminta ketersediaan dagingsapi potong untuk kebutuhan Ramadhan dan lebaran dipastikan tersedia dengan jumlah yang memadai.
Ia menyarankan agar kuota kuartal III dan IV sebanyak 60 ribu dan 40 ribu ekor sapi segera dikeluarkan izin masuknya sekaligus padakwartal III/2012. Sehingga stok sapi yang ada di kandang feet lottersebanyak 154 ribu ekor dapat dikeluarkan semua ke pasar untuk memenuhi kebutuhan menjelang dan selama Ramadhan dan Lebaran.
“Ketersediaan daging sapi sangat dibutuhkan pelaku industri olahan makanan, seperti sosis, bakso dan kornet. Biasanya produksi mereka bisa meningkat hingga 4 kali lipat dari hari-hari biasa. Ini dikarenakan adanya masa libur Lebaran selama dua minggu,” ujarnya.
Begitupun dengan hotel, restoran, dan kafe. Yang akan mendapatkan peningkatan orderan untuk kebutuhan buka puasa dan halal bilahal.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, KDS Jakarta Raya telah melakukan audiensi dengan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo hari ini. Menurut Sarman, Gubernur telah memonitor perkembangan daging sapi di Jakarta.
Dijelaskannya, Gubernur sudah mempersiapkan surat kepada Kementerian Pertanian untuk meminta kuota khusus bagi Jakarta. Surat tersebut diketahui sudah disiapkan di Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian.
Kuota tambahan yang diminta adalah 50 ribu ton daging sapi per tahun. Diluar dari kuota daging sapi impor yang telah ditetapkan pemerintah pusat sebanyak 34 ribu ton. "Kami akan terus kawal dan awasi upaya pemprov DKI hingga ke Kementerian Pertanian" ucap dia.