REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Harga emas membentuk pola konsolidasi yang berpotensi menjadi hitungan "wave" keempat sehingga masih membuka peluang turun hingga 1.530-14 dolar AS sebagai "wave" kelima dari perhitungan "Elliot wave".
"Gambaran tersebut akan pudar bila harga melewati level resisten di 1.590 dolar AS," kata Head of Research and Analysis PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis.
Indikator "Relative Strength Index" periode 14 (grafik 4-jam) pun memberikan gambaran tekanan turun masih ada pada emas, imbuh Ariston dalam risetnya.
Ia menilai bahwa pasar masih menunggu apa yang akan dihasilkan dari KTT Uni Eropa yang akan berlangsung hingga Jumat (29/6) waktu setempat.
Sementara itu di New York, pergerakan harga emas yang fluktuatif akhirnya terhenti di area positif Rabu (27/6), dengan kenaikan tipis setelah investor tetap mengamati dan mempertimbangkan pertemuan pemimpin Uni Eropa.
Emas untuk pengiriman Agustus menguat 3,50 dolar AS, atau 0,2 persen, menjadi 1.578,40 solar AS per troy ons di Comex, divisi dari New York Mercantile Exchange.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
