Kamis 28 Jun 2012 03:36 WIB

CSIS: Indonesia Harus Aktif di Asia Timur

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-6 Asia Timur di Bali
Foto: Antara
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-6 Asia Timur di Bali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia seharusnya tidak lagi memposisikan diri sebagai negara penting di Asia Tenggara, namun juga harus berperan aktif di kawasan Asia Timur, ujar Direktur Eksekutif Centre For Strategic and International Studies (CSIS) Rizal Sukma.

"Indonesia harus menyadari bahwa lapangan bermain sudah berkembang. Tidak bisa lagi membedakan Asia Tenggara dan Asia Timur sebagai wilayah," ujar Rizal usai peluncuran buku "Indonesia Rising: The Repositioning of Asia's Third Giant" di Jakarta, Rabu (27/6).

Rizal mengatakan selama ini banyak pertanyaan, salah satunya adalah peran Indonesia yang baru berdampak dalam mengelola Asia Timur jika membawa nama ASEAN. "Untuk itu perlu dilakukan pemikiran yang mendalam. Saya berpendapat, posisi Indonesia di Asia Tenggara saja tidak cukup," katanya.

Menurut dia, hal itu karena Indonesia terletak di antara Samudera Hindia dan Laut Cina Selatan yang berdampak dengan banyaknya konflik antarnegara yang akan terjadi misalnya antara India dan Cina. "Untuk itu, Indonesia perlu meletakkan basisnya, yakni di Asia Timur."

Terkait dengan upaya reposisi Indonesia lainnya, katanya, adalah pentingnya reposisi strategis di kancah internasional. Menurut dia, Indonesia tidak harus ikut semua kegiatan global, tapi perlu dipilah-pilah mana yang penting dan memiliki dampak langsung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement