REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN---Sejumlah produk makanan yang merupakan produksi asli Indonesia banyak beredar di pasaran negara tetangga Filipina.
Ketua Bidang Urusan Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, H Muhammad Aidil Hendrik SE MM, di Nunukan, Rabu menerangkan, dirinya sangat kaget setelah berkunjung pada sejumlah supermarket dan pasar tradisional negara tetangga tersebut ternyata banyaknya produk asal Indonesia yang diperjualbelikan.
Ketika pedagang dan pengusahanya ditanya, mereka mengatakan disuplai dari Malaysia dan memang benar, labelnya telah diganti dengan label Malaysia. Produk yang ditemukan beredar di pasaran Filipina misalnya kecap, mi instan, kopi, kerupuk, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Salah seorang pengusaha Filipina yang mendampingi perwakilan dari Kadin Kabupaten Nunukan itu mengatakan mengetahui produk yang disuplai pengusaha Malaysia itu merupakan produk asal Indonesia.
"Saya tahu produk ini dari Indonesia, tapi saya tidak tahu bagaimana caranya bisa mendapatkannya langsung dari Indonesia. Sementara produk itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat Filipina," kata Hendrik menirukan pernyataan pengusaha Filipina tersebut.
Untuk itu, Hendrik berpikir, bagaimana bisa menyuplai langsung ke Filipina berhubungan produk-produk ini. Dan jangan lagi, dipasok oleh pengusaha dari Malaysia.
Dengan landasan perjanjian perdagangan lintas batas antara Indonesia dengan dua negara tetangga yaitu Malaysia dan Filipina, Kabupaten Nunukan yang terdaftar di dalamnya.
Perjanjian ini perlu ditindaklanjuti mulai dari sekarang, dengan menyiapkan "store" di Kabupaten Nunukan sebagai wilayah perbatasan yang bisa menampung seluruh jenis produk Indonesia yang dipersiapkan disuplai ke negara tetangga seperti Filipina dan Malaysia.
"Kenapa Malaysia bisa mengekspor produk Indonesia ke Filipina kita tidak bisa padahal produk kita. Cuma memang kita kayaknya kalah cepat bergerak menamfaatkan segala peluang di luar negeri dibandingkan pengusaha Malaysia. Makanya produk kita pun diekspor dengan mengganti labelnya," terangnya.
Dia menyesalkan banyaknya produk makanan Indonesia yang beredar di negara Filipina dan bukan ekspor dari Indonesia. Jadi, Hendrik menyatakan bukan hanya budaya yang telah diklaim Malaysia. Tetapi produk makanan pun telah diklaimnya sebagai produk negaranya.
Selain produk makanan tersebut, masyarakat Filipina juga menggunakan rokok asal Indonesia yang diperoleh dari pengusaha asal Kabupaten Nunukan khususnya dari pengusaha Pulau Sebatik dan yang masuk ke negara itu secara ilegal.