Rabu 27 Jun 2012 07:10 WIB

Tari Tor-Tor Dimainkan WNI di Malaysia

Tari Tor Tor
Tari Tor Tor

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Tarian Tor-Tor dan Gondang Sambilan (sembilan gendang) yang merupakan budaya Suku Batak dimainkan oleh warga Indonesia yang sudah lama menetap di Malaysia. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Achyaruddin.

"Tari itu hanya dimainkan warga Indonesia, bukan diklaim oleh Malaysia," katanya di Padang, Rabu (27/6). Ia menjelaskan, warga Indonesia yang suadah lama merantau ke Malaysia membawa budaya tersebut untuk diperkenalkan ke Negeri Jiran itu.

"Tidak ada persoalan, tari Tor-Tor itu hanya dimainkan anak Indonesia yang sudah lama menetap di Malaysia," katanya. Dia mengatakan, tari Tor-Tor itu bukan warisan budaya Malaysia. Tari itu merupakan budaya asli suku Batak. Bahkan, kata dia, warga Mandailing harus melihat gambaran bahwa budaya mereka dihargai di seluruh dunia dan terus bertahan hingga masa kini.

Dia mengatakan, tari Tor-Tor sudah masuk dalam inventarisasi Kementerian Pariwisita dan Ekonomi Kearitif (Kemenparekraf) Nomor 652. Proses inventarisasi tersebut pada 2010. "Pemerintah dalam waktu dekat ini akan melakukan kajian mendalam untuk mendaftarkan tari Tor-Tor yang merupakan budaya asli suku Batak ke UNESCO," katanya.

Menurut dia, untuk melakukan pendaftaran tari Tor-Tor ke UNESCO menjadi warisan dunia paling cepat tahun depan. Soalnya, UNESCO membuka pendaftaran calon warisan budaya pada Maret.

Kemenparekraf setiap tahun akan memilih satu per satu dari warisan budaya untuk menjadi warisan budaya dunia. Saat ini, katanya, rendang telah didaftarkan sebagai makanan khas tradisional berasal dari Sumatra Barat kepada UNESCO dengan nomor registrasi 776.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement