REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan Kementerian Agama tengah mengkaji untung rugi membeli pesawat untuk pelaksanaan ibadah haji. Rencana pembelian itu, kata dia, hingga kini masih dijajaki.
"Saat ini sudah ada penjajakan Dirut Garuda Indonesia untuk rencana membeli pesawat, namun masih dikaji keuntungannya dari segi investasi, yang jelas saya tidak mau rugi," kata Suryadharma usai melantik sejumlah pejabat eselon 1 dan 2 di Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (26/6).
Dana yang rencananya akan diinvestasikan itu, kata Suryadharma, adalah dana setoran awal haji yang besarnya sekitar 40 triliun rupiah.
"Kurang lebih ada 40 triliun rupiah, tidak tahu pastinya tapi jumlahnya bertambah terus seiring setoran yang masuk," kata Suryadharma.
Namun, Menag menekankan pentingnya keamanan dalam proses investasi dana setoran awal haji tersebut, sekaligus menguntungkan dan meringankan jamaah haji.
"Selama ini dananya disimpan melalui rekening di Kementerian Keuangan dalam bentuk Sukuk, dan itu investasi aman dan menguntungkan, tetapi kita juga ingin yang bisa meringankan jamaah," katanya.
Terkait besaran dana yang akan dialokasikan untuk rencana pembelian pesawat dan bentuk investasi lainnya di Garuda Indonesia, Suryadharma belum bisa memastikan jumlahnya.
"Sedang dikaji oleh Dirut Garuda baik soal kalkulasi investasi dan hal lainnya," katanya.
Sementara itu, Menag juga memastikan bahwa Dana Abadi Umat (DAU) belum digunakan sepeserpun. "Masih utuh, belum satu rupiah pun digunakan," tegasnya.