Rabu 27 Jun 2012 06:06 WIB

BPPKB: Tayangan TV Pengaruhi Pegeseran Nilai Anak

Rep: Muhammad Ghufron/ Red: Dewi Mardiani
Menonton televisi. ilustrasi
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Menonton televisi. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Jawa Barat menilai tayangan televisi mempengaruhi pergeseran nilai anak. Informasi yang ditayangkan pun relatif tak mendidik. Kepala BPPKB Jawa Barat, Sri Asmawati Kusumawardani, mengatakan akibat pergeseran nilai tersebut, anak kerap ditemukan melakukan tindakan menyimpang.

Data BPPKB Jabar menyebutkan, sekitar 21,2 persen dari jumlah keseluruhan anak di wilayah setempat melakukan aborsi. Sebanyak 32 persen di antaranya telah mengenal dan melakukan seks bebas. "Usia rata-rata belasan tahun,' kata Sri, kemarin.

Menurut dia, jumlah itu tak mempengaruhi kondisi anak di wilayah kota maupun perdesaan. Bahkan, akibat pengaruh tayangan televisi anak sudah tidak mengenal lagi budaya bangsanya.

Terlebih, lanjut Sri, tindakan menyimpang juga banyak ditemukan akibat pengaruh rokok dan narkoba. Ada sekitar 230 anak di Jabar yang menjadi perokok aktif. Sedangkan 67 juta anak lainnya menjadi perokok pasif. "Kami perlu pemerintah pusat menindak tegas Undang-undang tersebut," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement