Selasa 26 Jun 2012 14:15 WIB

Irak Ingin Memasok Minyak untuk Indonesia

Kilang minyak Irak di Basrah.
Foto: AP
Kilang minyak Irak di Basrah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Deputi Perdana Menteri Irak Hussain Ibrahim Saleh Al-Shahristani yang sedang berkunjung ke Indonesia mengungkapkan bahwa Irak ingin menyediakan kebutuhan minyak negara berkembang termasuk Indonesia.

"Saya yakin Irak dapat menjadi katup penyelamat untuk mencegah volatilitas harga minyak dan memastikan kecukupan suplai minyak mentah dunia karena meningkatnya permintaan dari negara berkembang, termasuk Indonesia," kata Al-Shahristani.

Al-Shahristani juga mengundang perusahaan minyak asal Indonesia yaitu Pertamina untuk ikut dalam mengelola ladang-ladang minyak raksasa milik Irak. "Ada kesempatan bagi Indonesia untuk melakukan eksplorasi di ladang-ladang minyak di Irak maupun bermitra dengan perusahaan operator yang telah beroperasi sebelumnya," jelas Al-Shahristani.

Menurut Al-Shahristani, Irak memiliki cadangan minyak terbukti sebesar 143 miliar barel atau 11 persen dari total cadangan minyak mentah dunia sementara cadangan gas mencapai 3,5 triliun cubic meter. Dari 78 ladang minyak di Irak, 9 ladang diklasifikasikan sebagai ladang super raksasa yang memiliki cadangan minyak lebih dari 5 miliar barel dan 23 diklasifikasikan sebagai ladang raksasa karena memiliki kandungan minyak sebesar 1 miliar barel yang berada di tenggara Irak.

"Namun kami mengalami masa sulit selama tiga dekade terakhir karena perang, embargo, ketidakcukupan investasi, perginya tenaga kerja dan infrastruktur yang sudah tua sehingga sektor migas tidak tergarap maksimal," tambah Al-Shahristani.

Pemerintah Irak, menurut Al-Shahristani berupaya untuk mencari cara membangun kembali produksi migas sekaligus melakukan perluasan ladang-ladang migas yang ada. "Kami butuh investasi besar-besaran untuk rekonstruksi pembangunan dan ladang-ladang minyak raksasa adalah pilar utama Irak untuk ditawarkan kepada investor sekaligus menjadi kesempatan terbaik dalam meningkatkan produksi minyak dan menambah pendapatan," jelas Al-Shahristani.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement