Senin 25 Jun 2012 17:32 WIB

Pegawai Jadi Pemasok Senjata, PT Pindad Bantah 'Kecolongan'

Rep: Angga Indrawan/ Red: Hazliansyah
Senjata buatan PT Pindad
Foto: Antara
Senjata buatan PT Pindad

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Pindad (Persero) membenarkan AM (45) --satu dari sejumlah tersangka yang digerebek Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Polda Metro Jaya dalam kasus jual beli senjata api ilegal-- merupakan karyawan PT Pindad. Meski demikian, PT Pindad membantah bila muncul tudingan sejumlah barang bukti yang dilansir Polda Metro Jaya merupakan produksi Pindad.

Kepala Departemen Hubungan Masyarakat dan Hukum PT Pindad Tuning Rudyati mengungkapkan, dari sistem prosedur pengamanan, senjata di pabrik PT Pindad sangat tidak mungkin dioplos ke luar tanpa prosedur yang ketat. Dengan demikian, PT Pindad jelas membantah bila muncul dugaan tersangka AM membawa barang Pindad ke masyarakat umum secara sembunyi.

“Jelas tidak mungkin kalau dikatakan senjata maupun peluru itu produksi PT Pindad,” ungkapnya ditemui di ruang kerjanya, Senin (25/6).

Menurutnya, sistem pengamanan dan prosedur distribusi barang dikawal secara ketat melalui tiga lapis pengamanan dan banyak lagi pos pencatatan. Tuning menambahkan, kasus ini pun baru kali pertama terjadi pada perusahaan BUMN strategis tersebut.

Tidak mau berspekulasi lebih jauh, Tuning mengungkapkan, kabar selanjutnya akan disampaikan setelah pertemuan antara manajemen Pindad dengan Polda Metro Jaya, Selasa (26/6).

“Dari prosedur ketat tersebutlah, kami pastikan tidak mungkin Pindad dikatakan kecolongan,” imbuhnya. Sebab, tambah Tuning, sekalipun terdapat beberapa barang yang tercatat merupakan barang reject, ada prosedur serta treatment khusus sehingga tidak ada istilahnya produk gagal.

Seperti diinformasikan sebelumnya, AM (45), karyawan PT Pindad diringkus bersama lima tersangka lainnya, HR (36), AN (22), DS (20), MY alias Edi (38).

Sementara itu, satu tersangka lain berinisial RR (25), terpaksa ditembak karena berusaha melawan saat diringkus. Sejumlah tersangka diduga merupakan kelompok perampok di 15 tempat di Jakarta, yang korbannya rata-rata nasabah bank.

Bersama sejumlah tersangka, Polisi mengamankan barang bukti berupa 2 pucuk pistol kaliber 9, 50 butir peluru kaliber 9, sebuah mobil Daihatsu Xenia, satu unit Toyota Innova, dua mobil Honda Jazz dan empat buah sepeda motor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement