Ahad 24 Jun 2012 22:09 WIB

Kiai Hasyim: Islam Larang Aksi Bakar Diri

KH Hasyim Muzadi
Foto: Republika
KH Hasyim Muzadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi mengatakan aksi bakar diri yang dilakukan untuk memuluskan satu tujuan tertentu dilarangan dalam agama Islam.

"Untuk tujuan apapun, aksi bakar diri tidak dibenarkan. Manusia dikasih akal untuk menyelesaikan masalah dan bukan lari dari masalah dengan melakukan aksi anarkis, seperti bakar diri," kata Hasyim di Jakarta, Minggu, menanggapi rencana kelompok Serikat Tani Riau (STR) yang berniat melakukan aksi bakar diri di Jakarta untuk memprotes pembangunan Hutan Tanaman Industri di Pulau Padang.

Aksi bakar diri juga dinilainya tidak pantas dilakukan oleh orang-orang yang mengaku beragama.

"Aksi anarkis seperti itu tidak akan pernah menyelesaikan kasus apapun. Apalagi aksi menyakiti diri sendiri. Itu tidak pantas," Kata Hasyim.

Menurut Ketua APHI bidang Hutan Tanaman Industri (HTI), Nana Suparna, pemerintah harus tegas menyetop aksi anarkis kelompok demonstran yang memaksa untuk menghentikan kegiatan operasional satu HTI.

"Sikap gamang pemerintah telah mengakibatkan demonstran semakin marak dan anarkis. Ancaman demo dengan aksi bakar diri telah melahirkan kelompok radikal yang tidak menghargai hukum dan bertindak arogan. Mereka seolah-olah yang paling benar," kata Nana.

Jika tidak puas dengan kebijakan pemerintah, katanya, kelompok yang mengatasnamakan masyarakat bisa melakukan berbagai pendekatan dan melalui proses hukum.

Dia juga menegaskan, banyak persoalan terkait konflik lahan yang bisa diselesaikan secara hukum. Pemaksaan kehendak dengan melakukan tindakan anarkis tidak akan pernah menyelesaikan masalah, katanya.

Nana juga meminta pemerintah bersikap tegas terhadap aksi-aksi yang kemungkinan besar ditunggangi kelompok tertentu, karena jika dibiarkan akan berdampak buruk terhadap investasi sektor kehutanan yang saat ini tengah bangkit.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement