Sabtu 23 Jun 2012 21:18 WIB

Muhammadiyah Dorong Kader Jadi Jurnalis

Rep: Fernan Rahadi/ Red: Hafidz Muftisany
Tanwir Muhammadiyah 2012
Foto: jabar.muhammsdiyah.or.id
Tanwir Muhammadiyah 2012

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG  --  Salah satu bidang dakwah yang belum digarap dengan serius oleh Muhammadiyah adalah media massa. Hal tersebut ditandai dengan masih sedikitnya kader Muhammadiyah yang terjun ke dunia media massa. Padahal, potensi yang dimiliki Muhammadiyah lebih dari cukup untuk mencetak jurnalis. 

Ketua PP Muhammadiyah, Yunahar Ilyas, mendorong kader Muhammadiyah untuk turut aktif di dunia media massa. "Dakwah di media massa menjadi penting karena media mampu menjadikan penting sebuah isu," kata Yunahar di sela-sela Sidang Tanwir Muhammadiyah di Hotel Horison, Bandung, Sabtu (23/6).

Yunahar sudah meminta Majelis Tabligh menyelenggarakan pelatihan Jurnalistik secara berkala. “Pelatihan Jurnalistik sudah ada, namun belum berkala, harus ditingkatkan secara berkala.” Ujarnya.

Pelatihan jurnalistik bukan semata untuk menjadikan kader Muhammadiyah menjadi jurnalis, tetapi juga bagaimana supaya kader tersebut mampu mengemas sebuah isu untuk bahan dakwah. “Terutama para dai Muhammadiyah. Mereka juga harus mampu mengenas dakwahnya dengan isu yang strategis agar tepat sasaran.” Kata Yunahar.

Selain mendorong Majelis Tabligh, Yunahar juga mendorong organisasi otonom lainnya untuk mengintensifkan kembali kemampuan jurnalistiknya. “Seperti Pemuda Muhammadiyah atau IMM harus lebih sering lagi mengadakan pelatihan Jurnalistik.” Terangnya.

Di sisi lain, keberadaan media Muhammadiyah juga belum optimal. "Sekarang ini hanya Suara Muhammadiyah media internal persyarikatan yang oplahnya secara nasional," katanya.

Di dunia maya, selain telah hadir laman www.muhammadiyah.org, sekarang ini juga telah hadir radio streaming Muhammadiyah. Sementara untuk dunia televisi, Muhammadiyah DIY saja yang telah memiliki televisi lokal, yaitu Arah Dunia Televisi (ADTV).

Menurut Yunahar, kader yang telah terlatih dalam dunia jurnalistik bukan untuk berkiprah di media-media Muhammadiyah saja. "Mereka juga harus mampu berkiprah di media-media lainnya, nasional bahkan internasional." katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement