Sabtu 23 Jun 2012 19:57 WIB

Waspada, Flu Burung Bisa Mutasi Lewat Manusia

Rep: Fenny Melisa/ Red: Heri Ruslan
Seorang petugas Dinas peternakan melakukan penyomprotan di kandang ayam warga untuk mencegah virus flu burung (H5N1).
Foto: Antara/Fiqman Sunandar
Seorang petugas Dinas peternakan melakukan penyomprotan di kandang ayam warga untuk mencegah virus flu burung (H5N1).

REPUBLIKA.CO.ID,  Virus flu burung H5N1 bisa berubah dan menyebar melalui manusia. Para peneliti telah mengidentifikasi penyebaran virus penyebab pandemik mematikan tersebut.

“Kami akan mempelajari virus yang dapat menyebabkan pandemik ini agar dapat diketahui bagaimana cara memberantasnya,” ujar peneliti dari Erasmus Medical Center di Belanda, Prof Ron Fouchier, seperti dilansir BBC Sabtu (23/6).

Fouchier  menemukan gen virus yang bermutasi dari manusia kepada manusia melalui udara dengan membandingkan struktur gen virus flu burung dengan virus flu burung yang menjangkiti manusia. Hasil penelitian menemukan dengan rekayasa genetik virus tersebut bisa berubah dan menyebar melalui batuk dan bersin.

Seperti yang diketahui selama ini, virus H5N1 bisa menular melalui kontak langsung manusia atau burung yang terinfeksi. Namun ternyata para peneliti menemukan virus H5N1 dapat bermutasi dan menyebar kepada manusia melalui virus H5N1 di udara yang berasal dari batuk dan bersin manusia ataupun burung yang terinfeksi.

Hal tersebut mengkhawatirkan para peneliti bahwa virus mematikan ini akan menyebar cepat ke seluruh penjuru dunia dan membunuh jutaan manusia. Virus H5N1 telah mematikan 10 juta burung dan ratusan juta burung dimusnahkan untuk menghentikan penyebarannya. WHO pun mencatat 332 orang meninggal akibat terinfeksi virus ini sejak 2003.

Fouchier mengatakan publikasi mengenai temuan tersebut harus segera disebarluaskan kepada masyarakat agar bisa segera ditemukan vaksin ataupun anti virus H5N1.

Sementara itu, tim peneliti dari Cambridge University melihat apakah mutasi tersebut terjadi secara alami atau tidak. Mereka mempelajari struktur genetik 3000 virus flu burung dan 400 yang terjadi di manusia. Para peneliti mengkhawatirkan mutasi Virus H5N1 tersebut disalahgunakan oleh teroris sebagai senjata biologis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement