REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kesehatan dari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta (FIK UNJ) Dr Arie Sutopo SpKO menganjurkan, perlunya mengkonsumsi 1,5 hingga dua liter air atau berbagai jenis cairan setiap hari. Mereka yang dianjurkan minum sebanyak itu adalah yang kurang beraktifitas fisik, seperti manula, berada dalam suhu atau cuaca dingin, dan orang yang banyak mengkonsumsi makanan berair.
Dr Arie menjelaskan, mengonsumsi lebih dari dua liter cairan per hari dibutuhkan untuk mereka yang beraktifitas fisik tinggi atau berada dalam cuaca panas. Khusus atlet dan pekerja luar ruangan dianjurkan meminum dua ribu sampai lima ribu cairan per hari. Sementara untuk atlet yang aktifitasnya dalam ruang dan aktivitas fisiknya tidak tinggi (seperti bridge) bisa meminum dua ribu cc cairan per hari.
Untuk atlet yang melakukan aktifitas fisik tinggi, seperti pembalap sepeda jarak jauh dan dalam cuaca panas memerlukan asupan cairan lebih banyak, bisa mencapai lima ribu cc per hari.
Cairan memiliki arti lebih luas. Selain air murni, cairan untuk kebutuhan tubuh juga mencakup makanan, jus, teh, susu, minuman ringan, bahkan jenis makanan dengan komposisi air tinggi seperti sup.
Sementara air segar adalah minuman sehat alami, karena tidak mengandung kalori dan mengandung fluoride yang baik untuk gigi. Sedangkan susu termasuk penting (khususnya untuk anak-anak) yang juga dikenal berfungsi sebagai antioksidan. Bahkan, berbagai minuman ringan seperti minuman bersoda juga menjadi pemasuk cairan bagi tubuh untuk menanggulangi dehidrasi.
Beverage Institute For Health and Wellness menyebutkan, tubuh juga memerlukan minuman mengandung kalori dan gula, terutama bagi mereka yang beraktifitas tinggi. “Jadi, apapun jenis minumannya, itu sangat penting bagi tubuh, baik berupa air putih ataupun minuman bersoda yang memiliki rasa menarik dan segar. Tidak ada pantangan asal disesuaikan dengan keluarnya cairan dan masuknya cairan dalam tubuh kita,” tuntas Arie.