Sabtu 23 Jun 2012 13:53 WIB

Selebriti Dunia Menentang Eksplorasi Minyak Kutub Utara

Kegiatan pengeboran minyak di Kutub Utara (ilustrasi)
Foto: thelivingocean.net
Kegiatan pengeboran minyak di Kutub Utara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Seratus selebritis dunia mendukung kampanye Greenpeace menentang pengeboran minyak dan praktik pemancingan yang tidak berkelanjutan (over fishing) di Kutub Utara.  Saat ini, perusahaan minyak raksasa, Shell, sedang mempersiapkan memulai eksplorasi pengeboran di wilayah tersebut.

Mantan personel The Beatles, Paul McCartney, aktor Robert Redford dan pengusaha Inggris Richard Branson adalah tiga di antara selebriti yang mendukun perlindungan dari polusi terhadap wilayah berpenghuni sekitar Kutub Utara. Greenpeace menekankan kampanye ini mendorong negara-negara untuk membuat resolusi PBB demi membentuk tempat perlindungan global di wilayah Kutub Utara.

Selain itu, kampanye ini juga mendorong adanya pelarangan pengeboran minyak dan penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan. Langkah serupa telah dibuat 20 tahun lalu di Antartika, ketika industri pertambangan dilarang beroperasi di sana.

Seratus nama selebriti pertama akan ditulis pada sebuah gulungan yang akan disimpan 2,5 mil di bawah es Kutub Utara. Kepala Negara dan Menteri Lingkungan telah mengadakan pertemuan di Rio de Janeiro untuk membahas penjaminan pembangunan berkelanjutan yang menghormati lingkungan.

Teks dasar ini disiapkan oleh diplomat untuk membangun tempat “suci” di daerah sekitar Kutub Utara.

Para ahli mengatakan wilayah Kutub Utara sangat rentan terhadap dampak pemanasan global. Suhu global rata-rata naik, es mencair menyebabkan naiknya permukaan laut, yang bisa menenggelamkan dataran rendah suatu negara.

Penelitian dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menyebut es di Kutub Utara bisa kehilangan sekitar 15 sampai 17 persen massa per dekade. “Larangan terhadap pengeboran minyak lepas pantai dan perikanan yang tidak berkelanjutan (over fishing) akan menjadi kemenangan bagi lingkungan,” ucap Direktur Eksekutif Greenpeace Internasional, Kumi Naidoo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement