Jumat 22 Jun 2012 21:10 WIB

Pancasila Mulai Dilupakan?

Mahasiswa yang tergabung dalam BEM se-Kota Kediri melakukan aksi di depan Balai Kota Kediri, Jawa Timur, dalam rangka memperingati Hari Kelahiran Pancasila, Rabu (1/6). Mereka menuntut dikembalikannya pendidikan Pancasila sebagai mata pelajaran wajib di pe
Foto: ANTARA/Arief Priyono
Mahasiswa yang tergabung dalam BEM se-Kota Kediri melakukan aksi di depan Balai Kota Kediri, Jawa Timur, dalam rangka memperingati Hari Kelahiran Pancasila, Rabu (1/6). Mereka menuntut dikembalikannya pendidikan Pancasila sebagai mata pelajaran wajib di pe

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU - Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia terindikasi mulai dilupakan, bahkan sebagian warga Indonesia bahkan tidak mengetahui lagi lima sila dari Pancasila.

Hal itu mengemuka dalam acara "coffee morning" Korem 041 Garuda Emas Bengkulu dengan guru-guru se-Kota Bengkulu yang diisi sosialiasi tentang kesaktian Pancasila oleh Prof Dody Susanto, di Balai Prajurit, Makorem, Jumat (22/6).

Komandan Korem 041 Gamas Kolonel Inf Sofwat Nasution mengatakan bahwa empat pilar atau nilai dasar yang melandasi tujuan negara dan keberadaan bangsa Indonesia salah satunya Pancasila harus mendapatkan perhatian serius dari seluruh komponen bangsa.

"Keempat pilar inilah yang akan mengantarkan bangsa Indonesia menjadi negara Indonesia masa depan yang mampu mempertahankan keberlanjutannya," katanya.

Sebagai negara kebangsaan modern dan mampu merespon perkembangan lingkungan strategis, global, regional dan nasional.

Lebih lanjut Danrem menjelaskan, Pancasila sebagai salah satu pilar kebangsaan terindikasi mulai ditinggalkan warga Indonesia. Sebelum reformasi pada 1998 ada pelajaran tentang pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila (P4).

"Pelajaran itu menjadi sarana atau alat bagi pelajar dan masyarakat memahami makna Pancasila," katanya. Saat ini kata dia pendidikan mengenai Pancasila memang masih ada, namun mulai berkurang.

Danrem berharap kepada instansi yang berwenang untuk memberikan pemahaman tentang makna dan arti sila-sila yang terkandung dalam Pancasila. "Khususnya di lembaga pendidikan, baik sekolah formal maupun nonformal.

"Pihak-pihak yang terkait dengan dunia pendidikan hendaknya mampu secara optimal memberikan pendidikan mengenai Pancasila kepada anak didiknya," katanya.

Pancasila kata dia harus diajarkan di sekolah-sekolah mulai SD sampai Perguruan Tinggi, sebab penting dalam membentuk mental dan kepribadian masyarakat Indonesia untuk mencapai tujuan nasional.

Danrem mengakui materi tentang Pancasila tidak bisa diberikan sekaligus dan langsung tuntas. Sebab ada tingkatan yang harus dipahami secara bertahap.

Rendahnya pemahaman tentang nilai Pancasila merupakan ancaman timbulnya disintegrasi bangsa.

Karena itu, meningkatkan kembali wawasan tentang Pancasila menjadi penting dalam membentuk mental dan karakter bangsa. "Bahwa pemahaman Pancasila harus disebarluaskan ke masyarakat demi tetap terjaganya keutuhan NKRI," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement