Jumat 22 Jun 2012 18:37 WIB

Istri Teknisi Fokker Rasakan Firasat Sebelum Kejadian

 Sejumlah warga menyaksikan bangkai pesawat Fokker 27 yang terjatuh di komplek Rajawali, Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis (21/6).
Foto: Adhi Wicaksono/Republika
Sejumlah warga menyaksikan bangkai pesawat Fokker 27 yang terjatuh di komplek Rajawali, Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis (21/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Istri teknisi Serma Sihmulato merasakan firasat yang tidak biasa dilakukan suaminya sebelum kejadian jatuhnya pesawat Fokker 27 di

Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis (21/6) siang. "Firasat kepergian Sihmulato dirasakan istrinya, Ria Apriani, pada pagi sebelum kejadian tersebut," kata adik ipar Sihmulato, Arif Setyo Nugroho, di rumah duka Dukuh Kopen Timur RT 01/ RW 07 Kartasura, Sukoharjo, Jumat (22/6).

Istrinya membangunkan dan mengingatkan Sihmulato segera berangkat dinas pagi hari sebelum kejadian. Padahal, Sihmulato tidak pernah bangun tidur kesiangan. Selain itu, anak sulung almarhum pada hari sebelum kejadian tersebut sakit demam.

Menurut dia, Serma Sihmulato yang lahir di Solo, pada 5 Desember 1975 tersebut merupakan anggota Skuadron Udara 2 Halim Perdanakusuma Jakarta sebagai teknisi pesawat terbang Fokker 27. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua anak yang masih balita.

Almarhum dikenal humoris dan baik di mata keluarganya, sehingga dengan meninggalnya Sihmulato, keluarganya merasa sangat kehilangan. Menurut dia, istri korban sempat menyaksikan kejadian pesawat Fokker 27 yang ditumpangi suaminya tersebut terbakar menimpa rumah-rumah warga. Karena, lokasi kejadian letaknya tidak jauh dari tempat tinggal di asramanya.

Istri Serma Sihmulato langsung lari mendekat ke lokasi kejadian, karena dia yakin pesawat yang jatuh itu salah satu awaknya adalah suaminya. "Saya sempat menghubungi telepon seluler almarhum, tetapi tidak ada jawaban. Saya kemudian menghubungi telepon istrinya langsung menangis," katanya.

Setelah kejadian tersebut, kata dia, orang tua Sihmulato, Kamis (21/6) sorenya langsung berangkat ke Jakarta untuk mengetahui kondisi anaknya yang nomor dua dari empat saudara itu. Sejo Hadipranoto dan Sri Mami orang tua almarhum selalu berdoa selama perjalanan ke Jakarta, dia mengatakan agar anaknya diberikan mujizat.

Menyinggung tempat pemakaman Serma Sihmulato, kata dia, atas permintaan keluarga jenazah dimakamkan di tempat pemakamam umum Bakamulyoto dekat kampung halamannya di Desa Ngadirejo, Kartasura, Sukoharjo. Menurut Tri Adi Putranto, sepupu Serma Sihmulato, bahwa sosok almarhum merupakan kebanggaan dan selalu ditungu-tunggu kedatangannya di tengah keluarganya.

Oleh karena itu, pihak keluarga Serma Sihmuyato meminta agar jenazahnya dimakamkan di pemakaman dekat kampung halamannya di Desa Ngadirejo. Almarhum semasa hidupnya mengabdi kepada negara, jika satuannya menginginkan jenazahnya dimakamkan di makam pahlawan wajar, tetapi keluarganya meminta dekat rumah agar orang tuanya dapat merawatnya.

Jenazah Serma Sihmulato diberangkatkan dari rumah duka di Dukuh Kopen Timur Ngadirejo, Kartosura, pukul 14.00 WIB yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement