REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pelajar SMA Negeri 2 Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Triawati Octavia yang meraih nilai Ujian Nasional (UN) tertinggi nasional tingkat SMA, diterima melalui jalur beasiswa utusan daerah (BUD) di Institut Pertanian Bogor (IPB). Triawati mengaku sangat bangga bisa masuk IPB.
"Apalagi saya masuk IPB atas bantuan beasiswa pemerintah daerah dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," katanya di Bogor, Jawa Barat, Jumat (22/6).
Alumnus kelas XII IPA 5 itu mengaku, sebelum ada tawaran masuk IPB jalur BUD ia sudah mendaftar untuk Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tingi Negeri (SNMPTN) jalur tertulis. Dan IPB adalah pilihan pertama. Namun tepat saat pelaksanan ujian tertulis, ia diundang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengikuti peringatan Hari Pendidikan Nasional 2012 sehingga tidak ikut ujian.
"Saya benar-benar berharap diterima di IPB, karena saya tidak mengikuti ujian tertulis, sehingga kesempatan saya hanya BUD," katanya.
Menurut gadis peraih nilai UN 58,6 itu prestasi akademiknya di SMAN 2 Kuningan tergolong biasa saja, bahkan Triawati Octavia belum pernah juara kelas. Prestasi tertingginya adalah menembus 15 besar di kelas. Namun saat hasil UN SMA diumumkan dia berhasil menempati peringkat pertama nasional.
"Kiatnya, berdoa sebanyak-banyaknya. Berarti doa saya dikabulkan Allah SWT. Saya juga banyak latihan soal dan juga ikut bimbingan belajar," katanya.
Menurutnya, disaat yang sama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan membutuhkan sumber daya manusia yang mempunyai keahlian di bidang kedokteran hewan. Berdasarkan hal itu, Pemkab Kuningan menawarkan BUD Fakultas Kedokteran Hewan IPB kepada Triawati Oktavia.
"Di satu sisi ada kebutuhan sumber daya manusia di pemerintah daerah, di sisi lain saya siap menerima untuk belajar di Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB," katanya.
Ia mengaku sudah sejak dulu berharap bisa mengabdi pada Pemerintah Kabupaten Kuningan, dan bersyukur kemudian diterima melalui jalur BUD di IPB. Menurut dia, kakak pertamanya juga alumni IPB, yakni dari Teknik Informasi Diploma IPB. "Saya dapat informasi IPB dari beliau," katanya.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 2 Kuningan, Sudarmoyo, M.Pd secara terpisah mengakui, nilai akademik Triaawati biasa-biasa saja. Walau demikian, katanya, rata-rata nilai rapor Tria masih di atas tujuh. Demikian pula rata-rata nilai pelajaran IPA, matematika, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia lebih dari tujuh. "Capaian UN tertinggi nasional itu memang keberuntungan dan rezeki Tria," imbuh dia.