Kamis 21 Jun 2012 03:00 WIB

Polres Ngawi Bekuk Ibu Pembuang Bayi

Garis Polisi   (Ilustrasi)
Foto: Arief Priyono/Antara
Garis Polisi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI -- Petugas Kepolisian Resor (Polres) Ngawi, Jawa Timur, berhasil menangkap seorang perempuan pembuang bayi yang tak lain adalah ibu kandung dari sang bayi. Kepala Satuan Reskrim Polres Ngawi, AKP Sukono, Rabu, mengatakan, pelaku adalah Suwarni (36) warga Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.

"Pelaku ditangkap petugas di rumahnya tanpa perlawanan. Ia ditangkap tidak lama setelah penemuan bayi perempuan di kebun sekitar tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat," ujar AKP Sukono, kepada wartawan.

Menurut dia, penangkapan Suwarni berdasarkan informasi yang dilaporkan warga kepada polisi. Warga merasa curiga bahwa Suwarni yang hamil dan telah melahirkan, namun tidak melihat adanya bayi.

"Polisi mendapat laporan dari warga desa setempat. Setelah itu langsung diselidiki dan ternyata pelaku mengakui perbuatannya," kata Sukono.

Suwarni kepada polisi mengaku hamil akibat diperkosa oleh sopir majikannya saat ia masih bekerja sebagai TKW di Negara Qatar sembilan bulan lalu. Setelah hamil, ia pulang ke Indonesia pada 3 April 2012 yang bertepatan dengan habisnya masa kontrak. Saat itu kandungannya telah berusia tujuh bulan. Pelaku menjadi TKW di Qatar selama dua tahun.

Takut aibnya terbongkar, Suwarni tetap merahasiakan kehamilannya kepada keluarga, apalagi tetangga dekatnya. Saat hendak melahirkan, Suwarni memutuskan untuk melahirkan tanpa bantuan dari bidan ataupun dukun beranak di kampungnnya.

Setelah sang bayi lahir, diam-diam malam itu juga bayinya dibuang di areal kebun dekat tempat pemakaman umum di Desa Majasem.

"Saya memang bekerja di Qatar selama dua tahun, dan saat tahun terakhir saya diperkosa oleh sopir majikan saya hingga hamil. Setelah melahirkan, bayi itu saya taruh di kebun dengan ditutupi daun-daun," kata Suwarni.

Akibat perbuatannya, Suwarni terancam dihukum pidana penjara paling lama lima tahun.

Sebelumnya, warga desa setempat Sunti (35), menemukan bayi perempuan yang masih hidup di kompleks tempat pemakaman umum (TPU) desa. Kondisi bayi saat ditemukan masih lengkap dengan plasenta dan tali pusarnya. Sunti akhirnya langsung melapor ke Ketua RT dan polisi setempat atas temuan bayi tersebut.

Berdasarkan pemeriksaan oleh bidan setempat, bayi malang tersebut memiliki berat badan 3,5 kilogram dan panjang 49 cm. Jika melihat masih ada plasenta dan tali pusarnya, diperkirakan bayi tersebut dibuang pada satu hingga dua jam setelah lahir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement