Kamis 21 Jun 2012 00:06 WIB

Sukmawati Hadiri Haul Bung Karno di Blitar

Presiden pertama RI Soekarno
Presiden pertama RI Soekarno

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Putri mantan Presiden RI Soekarno, Sukmawati, menghadiri kegiatan haul memperingati wafatnya almarhum Soekarno di lokasi makam, Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar, Jawa Timur, Rabu malam.

Sukmawati dengan rombongan datang sekitar pukul 19.30 WIB dan langsung menuju ke makam. Di tempat itu, ratusan warga dari berbagai daerah memadati jalan untuk mengikuti kegiatan haul. "Kegiatan ini adalah puncak acara yang memang diselenggarakan di lokasi makam," kata Kepala Dinas Komunikasi Informatika Pariwisata Daerah Kota Blitar Abu Mansyur.

Ia mengatakan, masyarakat memang dilibatkan dalam kegiatan itu. Mereka ikut berdoa dan menggelar tahlilan di lokasi makam untuk mendoakan Presiden pertama Indonesia itu. Dalam acara haul ke-42 itu, masyarakat juga membawa tumpeng lengkap dengan lauk pauk. Tumpeng itu nantinya dimakan bersama-sama setelah kegiatan tahlilan selesai.

Kegiatan haul yang rutin digelar di bulan Bung Karno, Juni, ikut dihadiri muspida Kota Blitar seperti Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar, serta sejumlah pejabat lainnya.

Sebelumnya, rangkaian acara dalam bulan Bung Karno ini sudah banyak dilakukan di antaranya adalah peringatan hari lahirnya Pancasila 1 Juni, hari kelahiran Bung Karno 6 Juni, serta haul pada 21 Juni. Di lokasi makam, saat peringatan haul, juga digelar berbagai acara di antaranya doa lintas agama yang diikuti enam agama. Mereka mengirimkan doa sesuai dengan kepercayaannya masing-masing.

Sukmawati merupakan anak keempat pasangan Soekarno-Fatmawati. Ia menikah dengan Sujiwo yang merupakan putra Mangkunegara VIII dan mendapatkan dua anak. Pernikahan mereka hanya bertahan lima tahun.

Di masa remajanya, Sukmawati pernah bergabung dengan Dwikora menjadi sukarelawati. Dia sempat kuliah di Ilmu Politik Universitas Indonesia. Namun kuliahnya di UI tidak sempat rampung.

Sukmawati lalu melanjutkan pendidilan ke Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta yang kini dikenal sebagai Institut Kesenian Jakarta. Saat ini, ia memimpin PNI Marhaenisme.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement