REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bentrokan antara warga dan polisi kembali terjadi. Kali ini bentrokan terjadi di Kecamatan Binduriang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu pada Ahad (17/6) sekitar pukul 16.00 WIB. Akibatnya satu orang warga meninggal dunia dan dua orang warga serta lima orang polisi mengalami luka-luka.
"Satu orang warga meninggal dunia. Sedangkan korban luka-luka dua orang dari warga dan lima orang dari polisi," kata Kepala Bidang Humas Polda Bengkulu, AKBP Heri Wiyanto yang dihubungi Republika, Senin (18/6).
Heri menjelaskan, bentrokan terjadi ketika Polres Rejang Lebong dengan kekuatan 75 personel dari Polres dan 33 personel dari Brimob yang dipimpin Wakil Kepala Polres Rejang Lebong dan Kepala Bagian Operasi Polres Rejang Lebong melakukan penggeledahan terhadap rumah yang disinyalir sebagai tempat penampungan pencurian sepeda motor di Desa Curup.
Pada saat ditemukan dan akan dilakukan penyitaan, tiba-tiba ada petasan mercon yang diledakkan. Bersamaan dengan itu massa berteriak untuk membakar dan menyerbu. Listrik pun langsung padam.
Kemudian massa melakukan pelemparan batu ke arah polisi dan dibalas dengan tembakan senjata ke udara. Akibatnya lima orang anggota polisi luka-luka, termasuk Wakil Kapolres Rejang Lebong. Korban terparah adalah Bripka Yopi Warmik.
Situasi terakhir di tempat kejadian perkara (TKP) masih mencekam dan warga masih melakukan blokade jalan serta menjarah barang warga yang lewat. Massa juga membakar truk yang membawa karet.
Kepala Polda Bengkulu dan muspida setempat pun melakukan musyawarah pada Senin (18/6) sekitar pukul 01.00 WIB. "Saat ini jalur lintas Bengkulu-Sumatera Selatan sudah terbuka kembali. Polisi juga masih berada di TKP," tegasnya.