Sabtu 16 Jun 2012 23:34 WIB

1.681 Huntap Masih Menunggu Realisasi

Rep: Yoebal Rasyid/ Red: Hazliansyah
Penyisiran Korban Merapi
Foto: Tahta/Republika
Penyisiran Korban Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sampai Juni ini, dari 3.023 unit hunian tetap (huntap) korban yang akan dibangun, baru 736 unit yang sudah selesai serta dalam tahap finishing. Sedang, huntap yang masih dalam tahap awal pembangunan sebanyak 301 unit di Pagerjurang (Desa Kepuharjo) dan 305 huntap di Desa Glagaharjo.

''Sisanya masih 56 persen atau mencapai 1.681 unit masih belum terealisasikan dan memang perlu percepatan untuk mencapai target yang direncanakan hingga akhir tahun ini,'' kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dI Yogyakarta, Budi Antono, dalam laporannya saat peletakan batu pertama pembangunan huntap di Dusun Banjarsari, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Sabtu (16/06).

Peletakan batu pertama huntap di Banjarsari ini dilakukan oleh Gubernur Sri Sultan HB X. Budi mengakui kerjasama antara pihak pemerintah dengan masyarakat diperlukan untuk percepatan pembangunan seluruh huntap, yang sebenarnya ditargetkan semuanya selesai akhir tahun 2012 ini.

Huntap di Desa Glagahsari ini dibangun di tanah kas desa. Rencanannya disini akan dibangun 305 huntap, masing-masing dibangun di Dusun Gading untuk 59 Kepala Keluarga dari Dusun Singkar, di Dusun Jetis Sumur untuk 77 KK dari Dusun Glagah Malang, dan di Dusun Banjarsari untuk 169 KK dari Dusun Ngancar, Besalen, dan Banjarsari. 

Gubernur mengharapkan huntap ini akan menjadi dusun baru bagi masyarakat korban dampak erupsi merapi dan lahar dingin. ''Saya berharap masyarakat bisa berkumpul dan tanah kas desa ini bisa jadi pedukuhan baru,'' katanya.

Setelah proses huntap nantinya selesai, kata  dia, warga penghuninya masih perlu mendapatkan bantuan untuk mendorong tumbuhnya perekonomian warga. Untuk itu, renananya, huntap ini akan dilengkapi dengan 16 kandang sapi. Pemerintah juga berencana untuk memberikan bantuan 600 ekor sapi perah untuk penghuni huntap di Desa Glagaharjo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement