REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Pimpinan pondok pesantren (Ponpes) Al-Masthuriyah Tipar, Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, KH Endin Fakhruddin Masthuro meninggal dunia, Jumat (15/6) dini hari. Almarhum yang akrab disapa Abah Endin ini menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit ASRI Kalibata, Jakarta sekitar pukul 01.25 WIB.
KH Endin Fakhrudin Masthuro wafat di usia 74 tahun karena penyakit jantung koroner yang dideritanya. Jenazah almarhum dimakamkan di Kompleks Pemakaman Al-Masthuriyah di samping ayahanda KH Masthuro dan Habib Syeikh bin Salim Al Athas.
Almarhum yang merupakan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini meninggalkan enam orang putra-putri dan sepuluh 10 cucu. Kepergian almarhum cukup mengagetkan karena hampir bertepatan dengan haul meninggalnya KH Masthuro.
Putra kedua KH Endin Fakhruddin Masthuro, H Ade Yusuf, kepada wartawan mengatakan, semasa hidup abah Endin selalu mengayomi anak-anak dan murid-muridnya di pesantren. ‘’Meskipun dalam kondisi lelah, beliau tidak pernah meninggalkan kegiatan mengaji,’’ cetus dia.
Ade mengungkapkan, kepribadian ayahnya sangat sederhana dan selalu bicara sesuai dengan apa yang dilakukannya.