Jumat 15 Jun 2012 23:42 WIB

Pramugari Diduga jadi Korban Pelecehan, Apa Komentar Sriwijaya Air?

Pesawat Sriwijaya Air.
Foto: udinmduro.wordpress.com
Pesawat Sriwijaya Air.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA---Pihak maskapai penerbangan Sriwijaya Air belum menentukan sikap terkait dugaan pelecehan terhadap salah seorang pramugarinya yang dilakukan oknum anggota DPRD Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur.

Public Relation Sriwijaya Air, Agus Sudjono, yang dihubungi dari Samarinda, Jumat sore, mengakui telah mendengar adanya dugaan pelecehan itu namun belum ada konfirmasi secara detail dari pramugari yang menjadi korban pelecehan tersebut.

"Secara lisan, masalah itu sudah kami dengar namun belum ada keterangan secara resmi dari staf (pramugari) kami yang menjadi korban," ungkap Agus Sudjono.

Pihak Sriwijaya Air juga, kata Agus Sudjono, belum bisa menentukan sikap terkait adanya dugaan pelecehan itu. "Kami belum bisa memberikan keterangan lebih detail sebab sampai saat ini yang bersangkutan masih menjalankan tugas sehingga belum bisa memberikan keterangan dan kronologis terkait masalah itu," katanya.

Jadi, katanya, secepatnya pihaknya akan meminta keterangan terkait dugaan kasus itu kemudian baru kami bisa tentukan langkah dan sikap.

Pihak Sriwijaya Air, kata Agus Sudjono, mengaku belum mengetahui adanya kesepakatan damai antara pramugarinya dan oknum angggota DPRD tersebut.

"Kami belum tau adanya kesepakatan damai itu sebab kami masih menunggu kronologis dan keterangan secara detail dari staf kami itu," katanya.

Kasus dugaan pelecehan yang dilakukan oknum anggota DPRD Kabupaten Bulungan berinisial MJ itu berlangsung pada Senin (11/6) sekitar pukul 12.00 Wita di atas pesawat Sriwijaya Air dari Kota Balikpapan dengan tujuan Kota Tarakan.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, kasus itu sempat diproses oleh pihak kepolisian Bandara Juwata Tarakan.

"Benar, kasus itu sempat diproses pihak bandara namun tidak dilaporkan ke Polres Tarakan sebab sudah diselesaikan secara damai oleh kedua belah pihak dan tidak akan mempermasalahkan lagi," ungkap Wakil Kepala Polres Tarakan, Komisaris Handoko, melalui pesan singkat kepada wartawan di Samarinda.

Namun, saat berupaya dikonfirmasi melalui telepon genggamnya, MJ tidak bersedia memberikan keterangan kepada wartawan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement