Kamis 14 Jun 2012 14:58 WIB

Pemerintah-PGN Matangkan Harga Gas Industri

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Dewi Mardiani
PGN
PGN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah dan Perusahaan Gas Negara (PGN) masih membicarakan harga gas dan jaminan pasokannya. Menteri perindustrian, MS Hidayat, mengatakan pembicaraan gas masih melakukan beberapa pertemuan.

Ia akan mengumpulkan semua pengguna gas agar bisa bertemu dengan direksi PGN. Pekan depan, Hidayat akan bertemu dengan menteri ESDM menyangkut pasokan gas di hulu. Ia berjanji akan memberikan solusi yang baik, sehingga keputusan soal gas bisa diterima semua pihak.

Hidayat juga meminta kementerian ESDM bisa merevisi peraturan menteri (permen) nomor 3 tahun 2010 tentang alokasi gas industri. Dalam permen itu, alokasi gas untuk industri ada di posisi keempat dalam hal pasokan. "Industri nasional menjadi tumpuan pertumbuhan atau kontribusi PDB atau emploeyment. Jadi ada keputusan yang mesti kita usulkan untuk diubah," ujarnya di kantornya, Kamis (14/6).

Permen ESDM nomor 3 tahun 2010 memprioritaskan gas untuk peningkatan produksi minyak gas dan bumi nasional, industri pupuk, PLN dan industri lainnya. Hidayat meminta dalam pembahasan gas, PGN bisa menyanggipi pasokan gas yang dibutuhkan. "Sekarang kan industri nomor 4, mestinya indsutri bersama industri strategi lainnya seperti industri pupuk itu sama-sama pentingnya," kata Hidayat.

Direktur utama PGN, Hendy Prio Santoso, enggan berkomentar hal-hal yang terkait dengan harga gas dan pasokannya. "Saya enggak mau memberi informasi yang tidak akurat," ujar Hendy saat ditemui usai berjumpa dengan menteri perindustrian.

Ia mengatakan masih memberlukan pertemuan dengan beberapa pihak terkait pasokan gas. Ia mengatakan pembicaraan itu mungkin masih dilakukan selama dua pekan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement