REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN - Panglima Kodam VI Mulawarman, Mayjen TNI Subekti, memastikan pengembangan tiga bandara di wilayah utara Kalimantan Timur dekat perbatasan langsung Indonesia-Malaysia akan selesai pada 2013.
Detasemen Zeni TNI AD melalui kegiatan bersandi Operasi Bhakti Kartika Jaya, saat ini tengah mengerjakan perpanjangan landasan tiga bandara.
Bandara Yuvai Semaring, di Long Bawan di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, kemudian Bandara Long Apung, Kabupaten Malinau, dan Bandara Datah Dawai, di Melak, Kabupaten Kutai Barat.
Pembiayaan pembangunan dan pengembangan tiga bandara itu bersumber dari APBN dan APBD Kaltim.
Bandara Datah Dawai mendapat kucuran Rp17,3 miliar dari APBD provinsi. Bandara Long Apung dibiayai APBN dan APBD dengan total Rp 29,25 miliar dan Bandara Long Bawan Rp54,1 miliar.
"Kami datangkan prajurit yang memiliki keahlian khusus konstruksi. Selain mereka yang berasal dari kesatuaTn di Kalimantan Timur, juga ada yang berasal dari Jawa Barat dan Sumatera Selatan," kata Subekti, saat dihubungi Rabu (13/6).
TNI AD mengerjakan perpanjangan landasan pacu ketiga bandara, dari 800 meter menjadi 1.600 meter. Perpanjangan landasan itu membuat bandara bisa didarati pesawat berbadan lebar dan pesawat jet.
"Terutama pesawat Herkules untuk membawa kebutuhan masyarakat setempat dan logistik prajurit penjaga perbatasan," kata Subekti.
Menurut Subekti, ketiga bandara di perbatasan tersebut memiliki nilai strategis baik untuk ekonomi maupun militer. Selain untuk membuka akses daerah yang selama ini terisolir dan untuk memajukan ekonomi, bandara juga simpul dari sabuk pengaman perbatasan.
Bukan cuma bandara yang mereka bangun. Infrastruktur lain juga, yaitu jalur distribusi listrik dan listriknya sendiri, pengadaan air bersih, dan pembangunan jalan di kawasan terpencl. maupun jalan-jalan tembus khususnya di daerah yang sulit dijangkau dan terpencil.