Rabu 13 Jun 2012 21:23 WIB

Kerja Sama Perdagangan Indonesia-Turki Belum Optimal

Rep: Fernan Rahadi/ Red: Dewi Mardiani
Mesin-mesin industri dipajang dalam pameran manufaktur di Jakarta
Foto: Antara
Mesin-mesin industri dipajang dalam pameran manufaktur di Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kerja sama perdagangan Indonesia dengan Turki dianggap masih belum optimal. Masih banyak potensi kedua negara yang selama ini belum bisa dimanfaatkan karena minimnya informasi yang dimiliki masing-masing pengusaha.

"Perdagangan kedua negara sudah berjalan cukup baik dan berlangsung lama, tapi masih belum bisa mencapai hasil optimal," kata Kepala Departemen Pertanian, Kementerian Ekonomi Turki, Tafyun Kilic, di Jakarta, Rabu (13/6) di sela-sela kunjungan misi dagang 28 pengusaha Turki yang tergabung dalam Rombongan Bursa Perdagangan Tekirdag (TTB).

Menurutnya, melalui kerja sama G-20 kedua negara sesungguhnya memiliki peluang untuk saling menjajaki dan meningkatkan hubungan ekonomi, khususnya bidang, industri, perdagangan dan investasi. Saat ini, kata dia, sejumlah dokumen kesepakatan peningkatan kerja sama ekonomi kedua negara sudah selesai dan tinggal menunggu untuk ditandatangani oleh masing-masing pejabat, 

"Saya yakin jika dokumen kesepakatan peningkatan kerjasama ekonomi sudah ditandatangani maka perdagangan kedua negara akan lebih meningkat lagi," kata Kilic.   

Ia percaya hubungan ekonomi kedua negara dapat meningkat. Hal tersebut disebabkan selama ini praktis tidak ada hambatan yang berarti kerja sama ekonomi Indonesia-Turki, terlihat hampir tidak ada pengusaha Turki yang mengeluhkan iklim usaha di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement