Rabu 13 Jun 2012 07:39 WIB

Menkeu: Pertemuan G-20 Bahas Krisis Eropa

Menteri Keuangan Agus Martowardojo (kiri).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Menteri Keuangan Agus Martowardojo (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu), Agus Martowardojo, mengatakan pertemuan G-20 yang akan berlangsung di Los Cabos, Meksiko. Masalah yang akan dibahas, kata dia, mengenai perkembangan terkini krisis yang terjadi di Eropa.

"Dari jadwal, terlihat akan ada pembahasan yang mendalam untuk membahas tentang perkembangan ekonomi global," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (12/6) malam.

Menkeu menjelaskan tema tersebut sangat relevan dengan kondisi saat ini dimana krisis masih belum akan berakhir dan Yunani akan melaksanakan pemilihan umum yang menentukan keberlangsungan zona euro. "Itu sangat relevan karena kita sama-sama mengikuti pada tanggal 17 (Juni) itu ada Pemilu Yunani. Jadi, pimpinan G-20 pasti akan melakukan pembahasan mendalam untuk bisa merespon dengan baik perkembangan itu," katanya.

Menurut Menkeu, forum ini merupakan kesempatan yang baik untuk menyampaikan pentingnya pembiayaan proyek infrastruktur karena dapat mendorong pertumbuhan ekonomi bagi negara maju dan negara berkembang. "Negara maju akan mempunyai kesempatan untuk menjual teknologi kepada negara berkembang dan negara berkembang bisa menyelesaikan percepatan pembangunan infrastrukturnya."

Selain itu juga dalam pertemuan konferensi tingkat tinggi yang berlangsung pada tanggal 18-19 Juni tersebut akan dibahas mengenai keterlibatan dana moneter internasional (IMF). Lembaga keuangan itu dilibatkan untuk mengatasi krisis dan volatilitas harga komoditas terutama sektor energi.

Menkeu mengatakan bahwa Meksiko sebagai tuan rumah forum menginginkan adanya pembahasan mengenai rencana pembangunan berwawasan lingkungan yang akhir-akhir ini sangat intens disuarakan. "Jadi, meyakinkan ada 'green economy' dan ini juga salah satu yang diusulkan oleh pihak Meksiko," katanya.

Hal lain yang dibahas dalam pertemuan selama dua hari ini adalah mengenai pentingnya akses keuangan secara luas (financial inclusion) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. "Kita melihat 'financial inclusion' ini mendapat sambutan baik dari anggota G-20," kata Menkeu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement