REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Bank Dunia melalui Multi Dana Fund (MDF) memberikan tambahan dana 36,7 juta dolar AS untuk penyelesaian 52 Proyek Fasilitas Pendanaan Rekonstruksi Infrastruktur (Infrastructure Reconstruction Financing Facility Project/IRFF) Aceh. Diharapkan proses rekonstruksi dapat lebih maksimal sehingga pembangunan Aceh lebih maksimal.
Manajer MDF Aceh dan Nias, Shamima Khan, menyatakan kebutuhan dana untuk 52 proyek pembangunan Aceh pascatsunami mencapai 136,7 juta dolar AS. Dari kebutuhan dana sebesar itu, MDF mengalokasikan hibah awal 100 juta dolar AS. Pemerintah Indonesia memberikan kontribusi pendanaan 100 juta dolar AS.
Dengan demikian MDF memberikan tambahan dana 36,7 juta dolar AS. "Tambahan pembiayaan tersebut untuk membangun rentang jalan sepanjang 50 km yang akan melengkapi jalur transportasi pantai barat Aceh," paparnya, di Banda Aceh, Rabu (13/6).
Pendirian 52 proyek-IRFF Aceh berlangsung Maret 2007-Desember 2012. Pelaksana proyek adalah Kementerian Pekerjaan Umum. Proyek mencakup pembangunan infrastruktur jalan, sekolah, rumah, dan sejumlah fasilitas publik. Fase tambahan pembiayaan proyek, jelas Khan, diteruskan hingga Desember 2012. Setelah itu, MDF akan menyerahkan sepenuhnya fasilitas tersebut kepada Pemerintah Indonesia baik level daerah maupun pusat.
MDF adalah lembaga multidonor untuk korban tsunami Aceh dan Nias yang dibentuk pada 2005. Lembaga ini berfungsi untuk mengelola dana hibah senilai 644,37 juta dolar AS dari 15 negara donor.