Selasa 12 Jun 2012 20:00 WIB

Keluarga Korban Belum Mengetahui Besaran Asuransi Sukhoi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Djibril Muhammad
SERAH TERIMA JENAZAH. Seorang keluarga korban berdoa di depan peti jenazah korban kecelakaan pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang disemayamkan sebelum acara serah terima jenazah di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (23/5).
Foto: 5 jenazah korban kecelakaan Sukhoi kepada keluarga korban untuk
SERAH TERIMA JENAZAH. Seorang keluarga korban berdoa di depan peti jenazah korban kecelakaan pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang disemayamkan sebelum acara serah terima jenazah di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (23/5).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Hingga saat ini belum ada kejelasan kapan turunnya asuransi dari pihak Sukhoi kepada ahli waris korban. Pihak keluarga baru sekadar didatangi Sukhoi yang didampingi kuasa hukumnya.

Nurlaela istri dari korban, Didik Nur Yusuf mengatakan pihak Sukhoi yang didampingi kuasa hukum mendatangi kediamannya pada minggu lalu. "Mereka datang untuk sekedar bersilaturahmi dan meminta beberapa berkas seperti fotokopi KTP, fotokopi KK untuk keperluan administrasi," ujarnya Selasa (12/6).

Nurlaela mengaku menyambut positif atas kedatangan pihak Sukhoi ke kediamannya. Menurut dia ini adalah itikad baik dari perusahaan untuk bertanggung jawab.

"Kepergian almarhum tidak bisa digantikan dengan apapun dan kami dari keluarga juga tidak bisa berbuat apa-apa, jadi kalau memang ada itikad baik, kami bersyukur," ujarnya.

Mengenai besaran asuransi yang akan diberikan, Nurlaela mengaku belum mengetahui jumlah pastinya. Dia menyadari bahwa persoalan asuransi akan memakan waktu sebab ini terkait kepentingan dua negara.

Pada Rabu (13/6) besok, Nurlaela diminta untuk hadir ke kantor Menko Kesra untuk bersilaturahmi dan menerima sejumlah santunan yang besarnya enggan dia sebutkan. Nurlaela mengaku uang santunan yang nantinya dia terima akan digunakan untuk keperluan pendidikan dan kebutuhan sehari-hari bagi anak semata wayangnya, Abdul Haris Dirgantara.

"Saya nggak mikir macam-macam uang itu akan buat apa, yang terpenting buat saya uang itu bisa dipakai untuk pendidikan Haris sampai nanti, sesuai dengan cita-cita dia," ujar Nurlaela.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement