Senin 11 Jun 2012 15:47 WIB

Dilintasi Tronton Angkut Ekscavator Jembatan Ambruk

REPUBLIKA.CO.ID,PESISIR SELATAN--Sekitar 10 ribu jiwa masyarakat yang tinggal di tujuh nagari (desa adat) di Kecamatan Lunang Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat terisolasi akibat ambruknya jembatan permanen di Nagari Silaut III akhir pekan lalu.

Camat Lunang Silaut, Pesisir Selatan, Feri, Senin mengatakan, jembatan tersebut putus akibat sebuah mobil tronton mengangkut ekscavator melintas di jembatan tersebut.

Alat berat yang dimiliki CV Kurnia tersebut diangkut dari Padang untuk mengerjakan sebuah proyek penggalian parit di sebuah nagari yang ada di kecamatan itu.

Namun, ketika mobil tronton yang bermuatan alat berat itu belum sampai di seberang, jembatan yang dilewati langsung ambruk sehingga mobil dan barang yang diangkutnya terjun ke sungai.

"Beruntung tidak ada korban jiwa pada musibah itu. Sopir tronton nahas itu dapat selamat dan keluar dari sungai setelah beberapa saat kemudian tanpa bantuan orang lain, " ujar dia.

Akibat musibah tersebut, sekitar 10 ribu masyarakat yang tinggal di tujuh nagari yakni Sungai Pulai, Taluk Binjai, Pasir Binjai, Durian Seribu, Lubuk Bonta dan Sambungo hingga kini tidak bisa keluar dan masuk untuk melaksanakan aktivitasnya seperti biasa.

Menurut dia, disamping usia jembatan tersebut sudah tua, kapasitas bangunannya juga tidak layak untuk dilalui kendaraan besar apalagi tronton.

"Konstruksi bangunan jembatan yang sudah berumur sekitar 20 tahun tersebut hanya berkekuatan sekitar 10 ton dan tidak layak untuk mobil besar, " kata ia.

Selama ini jembatan tersebut sangat besar manfaatnya bagi masyarakat di tujuh nagari itu. Perekonomian masyarakat yang tinggal sekitar 185 kilometer dari Painan (pusat kabupaten) atau 260 kilometer dari Kota Padang itu mayoritas sebagai petani sawit karena luasnya lahan perkebunan di daerah itu.

"Tujuh nagari itu merupakan daerah perkebunan sawit terbesar setelah Kecamatan Pancung Soal di Pesisir Selatan. Luas lahan perkebunan sawit yang dimiliki sekitar 11 ribu hektar, " ujar ia.

Ia mengatakan, sesuai dengan perjanjian pihak perusahaan (pemilik ekscavator) dengan pemerintahan setempat, jembatan yang ambruk tersebut akan dilakukan perbaikannya oleh CV Kurnia (pemilik ekscavator).

Namun untuk melancarkan transportasi sementara ke daerah itu setelah putusnya jembatan tersebut, masyarakat dengan berswadaya akan membuat jembatan darurat di lokasi itu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement