Ahad 10 Jun 2012 14:47 WIB

PDIP: Narkoba Hancurkan Reputasi Indonesia

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Dewi Mardiani
 Tersangka kasus narkoba jaringan Internasional bersama barang bukti narkoba jenis shabu, ekstasi dan pil happy five.
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Tersangka kasus narkoba jaringan Internasional bersama barang bukti narkoba jenis shabu, ekstasi dan pil happy five.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi Hukum DPR, Achmad Basarah, menyatakan keprihatinannya akan reputasi Indonesia di mata internasional semakin hancur seiring makin meningkatnya kualitas kejahatan narkoba. Indonesia mengalami peningkatan peran dalam kejahatan ini, baik sebagai produsen, distributor, maupun konsumen.

Indonesia diposisikan sejajar dengan negara-negara produsen narkoba lainnya. Mereka adalah negara-negara yang menjadi sarang kejahatan narkoba yang bukan sekedar mengedarkan, tapi, kata dia, juga mempengaruhi kebijakan politik negara tersebut.

"Kalau dibiarkan terus kondisi seperti ini, Indonesia akan seperti mereka, para kartel narkoba akan mengendalikan politik. Bisa semakin hancur negara ini nantinya," papar Basarah yang juga Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP ini, Ahad (10/6).

Pihaknya berharap semua elemen bangsa berpartisipasi aktif memberantas kejahatan ini. Pencegahan harus berada di garda terdepan agar kartel narkoba tidak masuk ke lingkungan politik dan pemerintahan.

Aparat hukum yang berwenang di bidang pemberantasan narkoba, lanjut Achmad, harus steril dari keterlibatan jaringan kartel narkoba. Mereka harus berani bertindak tegas untuk memberantas dan menindaklanjuti kejahatan sindikat narkoba. Aparat juga harus melakukan rehabilitasi pecandu narkoba agar pasar narkoba di Indonesia juga dapat dicegah perkembangannya. "Narkoba harus dituntakan secara komprehensif," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement