Jumat 08 Jun 2012 12:58 WIB

Kelangkaan Gas 3 Kg Picu Kenaikan Sembako

Rep: Angga Indrawan/ Red: Dewi Mardiani
Sembako di pasar tradisional (Ilustrasi)
Foto: infogress.com
Sembako di pasar tradisional (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung, diduga mulai berdampak terhadap kenaikan harga bahan pokok di beberapa pasar tradisional. Kenaikan harga, mencapai kisaran 80-100 persen.

Seperti yang terjadi pada sejumlah harga sayuran di Pasar Majalaya, Kabupaten Bandung. "Sudah beberapa sayur mengalami kenaikan. Kenaikan terjadi mulai dari petani dan distributor," ujar Maman (45 tahun), salah seorang pedagang sayur di Pasar Majalaya, Jumat (8/6).

Maman juga menambahkan, kenaikan harga barang-barang yang dijualnya, diakui Maman sudah terjadi hampir sepekan. "Sepertinya tidak lama setelah kabar kelangkaan gas 3 kg itu," ungkapnya. Maman memprediksi, harga akan terus merangkak dalam sepekan ke depan. Kenaikan harga kebanyakan terjadi pada jenis sembako, sayuran, dan rempah-rempah. Diungkapkan Maman, Untuk cabai merah, kenaikan terjadi hampir dua kali lipat.

Sementara itu, ditemui di ruang kerjanya, Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung, Saeful Bahri, mengungkapkan ada beberapa penyebab yang bisa mempengaruhi kenaikan harga sembako tersebut, di antaranya adalah kondisi perekonomian nasional yang saat ini digonjang ganjing ekonomi, merespon isu pembatasan BBM serta kelangkaan gas di sejumlah daerah.

"Penyebab harga bisa naik, nanti akan kita cek langsung ke lapangan," ungkapnya. Bersama anggota dewan lainnya, Saeful berjanji akan menindaklanjuti adanya laporan ini. Saeful menambahkan, fenomena ini tak menutup kemungkinan karena dimanfaatkan oknum atau tengkulak dengan menimbun dan memainkan harga pasar. Pihaknya meminta pemerintah bertindak tegas untuk menyelesaikan masalah itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement