REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Cuaca yang tak mendukung di atas Ambon membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus mengalihkan arah pesawat ke bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Seyogyanya, pesawat mendarat di Bandar Udara Pattimura, Ambon, dan memakan waktu tiga jam delapan menit. Namun, penerbangan justru mennempuh waktu lebih dari tiga jam tiga puluh menit.
Penerbangan Presiden SBY ke Ambon terbilang jarang sukses. Contohnya, pada 2005 lalu, Presiden SBY dan rombongan pun harus berjibaku di atas pesawat sebelum mendarat di Ambon. Kala itu, pesawat Presiden harus berputar-putar di atas Ambon hingga bahan bakar habis. TNI Angkatan Udara yang mendampingi pun harus berkoordinasi. Kala itu, situasi sudah mulai mengkhawatirkan karena bahan bakar hampir habis. Saat itu, pendaratan pun sukses dilakukan di Ambon.
Namun, untuk saat ini, cuaca yang buruk memaksa Presiden dan rombongan berbelok ke Makassar. Rencananya Presiden SBY akan meresmikan Patung Pahlawan Nasional Dr Johanis Leimena, beberapa proyek APBN dan APBD, serta membuka MTQ Nasional ke 24. Keesokan harinya Presiden SBY akan bertolak menuju Lembaga Ngurah Rai, Bali, untuk membuka Pekan Kesenian Bali ke -33, sebelum kembali ke Jakarta