Jumat 08 Jun 2012 08:46 WIB

PKB tak Percaya Survei Soegeng Sarjadi

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Hafidz Muftisany
Marwan Jafar (kanan)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Marwan Jafar (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PKB, Marwan Ja'far, menyatakan pihaknya semakin solid dan sekarang merajut rekonsoliasi yang luar biasa. Pihaknya menolak jika diprediksikan elektabilitas partainya hanya 2 persen jika Pemilu digelar dalam waktu dekat.

"Tidak benar jika ada survei menyatakan seperti itu," jelasnya, kepada Republika, Jumat (8/6). Survei seperti itu, jelasnya, diperkirakan tidak melibatkan konstituen PKB menjadi responden.

Hasil survei Soegeng Sarjadi Syndicate mengindikasikan empat partai politik tidak mendapatkan kursi di DPR. PKB salah satunya disebut dalam survei itu.

Partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu diprediksi mendapat dukungan dua persen dari 2.192 responden. Sekjen PKB, Imam Nachrowi, menyatakan basis PKB tidak terjangkau survei itu.

Imam menyatakan partainya akan terus bekerja dan berbagi untuk rakyat. "Hasilnya mari kita buktikan di Pemilu 2014," ujarnya. PKB menargetkan kemenangan Pemilu seperti pada 1999. Saat itu, PKB mampu mengumpulkan 12,7 persen suara.

Dia mengakui suara PKB di Pemilu 2009 tidak sebaik pemilu-pemilu sebelumnya. "Dengan sistem baru Pemilu 2009 dan kondisi internal, suara PKB tidak sebaik 2004," ucapnya.

Di sisi lain, PKB mengajak semua parpol, KPU, Badan Pengawas Pemilu, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan untuk berlaku jujur, adil, transparan. "Jangan mendidik rakyat dengan money politic karena politik uang inilah yang menghancurkan sendi-sendi moral bangsa ini."

Dalam survei dengan margin error 2,09 itu, Partai Golkar duduk di peringkat pertama dengan perolehan suara 23 persen, disusul kemudian PDI Perjuangan (19,6 persen), dan Demokrat (10,7 persen).

Perolehan partai lain, yakni Gerindra (10,5 persen), PKS (6,9 persen), Partai NasDem (4,8 persen), PPP (3 persen), Hanura (2,7 persen), PAN (2,2 persen), PKB (2 persen), dan lainnya 0,6 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement