REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Pesawat ultra ringan yang dipiloti pria asal Austria, Helmuth Lehner mendarat dengan mulus di landasan TNI AU Bandar Udara Ngurah Rai, Kamis (7/6). Kedatangan Lehner ke Bali ini merupakan bagian dari misinya untuk menjelajah 30 negara dengan pesawat yang beratnya hanya 320 kilogram itu.
Sebelum tiba di Pulau Dewata, Helmuth terbang selama empat jam dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
"Pada hari Jumat (8/6) esok, tepat empat pekan saya meninggal negara saya tercinta, Austria," kata Helmuth Lehner usai mendarat.
Ia menjelaskan, sejauh ini seluruh penerbangannya sudah sesuai dengan rencana. Waktu terbang yang dibutuhkan dari Austria ke Bali ia tempuh selama 70 jam.
Sebelum tiba di Bali, kata Helmuth, ia singgah di Eropa Tengah, Yunani, Laksha, Mesir, Abu Dhabi, India, Bangladesh, Myanmar, Thailand, Malaysia, dan Singapura.
"Target waktu tempuh untuk mengeliling dunia dengan pesawat ini adalah selam tiga bulan," ujarnya.
Helmut mengatakan, tujuan dari misinya berkeliling dunia adalah mengumpulkan dana untuk mengenang sahabat seprofesinya yang telah tiada, Hans Gootman, karena sebuah kecelakaan pesawat di Italia setahun lalu.
"Pada hari Minggu (10/6), saya akan terbang ke Darwin dan Brisbane, Australia. Di sana saya akan menikmati suasana selama 10 hari," ucapnya.
Helmut mengaku, dalam misinya mengelilingi dunia selama 240 jam tak luput dari hambatan. Seperti saat mendarat di Yunani dan Jakarta, pesawat yang dikemudikannya bermasalah dengan radio pesawat sehingga perjalanannya dari Austria ke Bali menjadi lebih lama.
"Saya hanya perlu mengecek antenanya saja untuk membereskan masalah tersebut," kata pilot dengan pesawat jenis WT-9 dengan nomor 0E-7104.