Kamis 07 Jun 2012 20:11 WIB

Ada 'Pesanan' untuk Tangkap Bupati Mamuju? Ini Jawaban Gubernur

Mamuju, Sulawesi Barat
Mamuju, Sulawesi Barat

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU - Beredar rumor, Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, H Anwar Adnan Saleh,  memperintahkan kepada jajaran Polda Polda Sulawesi Selatan dan Barat, untuk melakukan penangkapan terhadap Bupati Mamuju, Suhardi Duka. Benarkah?

"Baru saja pak Bupati Mamuju, Suhardi Duka datang ke ruangan saya untuk melakukan klarifikasi terkait beberapa rumor yang berkembang khususnya menyangkut adanya informasi bahwa diri saya memerintahkan jajaran aparat Polda untuk melakukan penangkapan terhadap bupati Mamuju," kata Gubernur Sulbar dalam keterangan persnya di ruang kerja gubernur, Kamis.

Dalam pertemuan singkat itu kata gubernur, dirinya membicarakan dua hal yakni terkait pengunduran diri Suhardi Duka selaku ketua Harian Partai Golkar Sulbar dan terkait rumor bahwa dirinya melakukan perintah ke Polda untuk menangkap pak Bupati.

"Rumor yang berkembang bahwa saya melaporkan agar Polda menangkap pak Bupati Mamuju adalah berita bohong dan tak bisa dipertanggungjawabkan," terang Gubernur.

Menurutnya, dirinya juga tak mengetahui dalam kasus apa sehingga dirinya dikabarkan melaporkan ke Polda untuk melakukan penangkapan.

"Saya juga tidak tahu terkait kasus apa yang diklarifikasikan oleh Bupati Mamuju terkait rumor perintah penangkapan tersebut karena bupati sendiri tidak menyampaikan hal itu," katanya.

Gubernur mengatakan, dirinya memang bertemu langsung dengan Kapolda Sulselbar beberapa hari yang lalu namun bukan membahas terkait kasus dugaan penganiayaan terhadap ketua DPC Demokrat Majene, Fendra oleh pak Bupati Mamuju.

"Saya bertemu pak Kapolda bukan membahas masalah yang dihadapi pak Bupati melainkan membahas terkait usulan rencana percepatan pembangunan kantor Polda Sulbar,"kata gubernur.

Selain itu kata dia, juga membahas terkait program SIM Masuk Kampus di Sulbar dan agenda kungjungan kerja ke Kabupaten Mamuju Utara pada tanggal 18 Juni 2012..

Gubernur menyampaikan, memang pihak Polda menyampaikan telah mengerahkan aparatnya untuk melakukan penyelidikan terkait beberapa kasus yang terjadi di Sulbar termasuk berita-berita yang disajikan koran terkait adanya laporan dugaan penganiayaan bupati Mamuju kepada ketua DPC Demokrat Majene, Fendra.

"Saat itu saya hanya menyampaikan itu wilayah kerja Pak Kapolda karena saya tidak banyak tahu tentang persoalan itu," terangnya. Jadi kata gubernur, tidak benar jika dirinya melaporkan bupati Mamuju untuk segera dilakukan penangkapan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement