Rabu 06 Jun 2012 21:53 WIB

'Jangan tidak Sekolah Karena Miskin'

Murid Sekolah Dasar.
Foto: Republika/Prayogi
Murid Sekolah Dasar.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PINANG - Harapan Gubernur Kepulauan Riau, Muhammad Sani, tidak ada lagi anak usia sekolah didaerah setempat yang tidak bisa sekolah karena orang tuanya miskin atau kurang mampu membiayainya. "Saya tidak ingin lagi mendengar hal seperti itu," ujar Muhammad Sani.

Pemerintah, ujarnya, memiliki program agar tidak ada anak putus sekolah karena keluarganya tidak mampu membiayai." Pernyataan itu ia sampaikan saat berdialog dengan warga Telik Belinge, Desa Keban, Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun, Rabu (6/6).

Gubernur mengatakan, bagi warga tidak mampu yang anaknya putus sekolah agar melaporkannya kepada kepala desa atau kecamatan setempat. Tujuannya agar diprioritaskan untuk dibantu sehingga bisa mengenayam pendidikan dasar lagi.

"Jangan katakan atau berpikir tidak bisa menjadi orang hebat atau Gubernur sekalipun seperti saya karena tinggal dan hidup kurang mampu sebagai nelayan di daerah terpencil," ujarnya. "Buktinya saya yang berasal dari keluarga miskin di Tanjung Batu, karena rajin sekolah akhirnya bisa juga menjadi Gubernur," kata  Sani memotivasi.

Selain itu, Gubernur meminta warganya untuk terus berusaha dengan sungguh-sungguh meski sudah bantuan dari pemerintah seperti keramba ikan apung dan alat tangkap nelayan lainnya.

"Bantuan pemerintah tidak akan ada artinya jika warga tidak bersungguh-sungguh, tidak mungkin kami terus menerus memberikan bantuan karena masih banyak warga lain yang membutuhkan bantuan," kata Sani.

Usai berdialog dan mendapat informasi, Sani menyempatkan diri berkunjung kesalah satu rumah warga miskin yang dua orang anaknya putus sekolah di tingkat sekolah dasar dan sekolah menenegah pertama.

"Saya sudah catat dan kedua anak ini harus kembali sekolah," kata Sani kepada orang tuanya Azman yang terkulai lemas akibat tumor ganas pada bagian mata kirinya.

Azman mengaku tidak sanggup lagi membiayai kedua anaknya untuk sekolah karena tumor yang sudah menutup mata kirinya dan juga membuat mata kanannya sudah samar-samar bisa melihat.

"Saya sudah berobat ke Batam dan Tanjungpinang, namun hasilnya belum tampak," keluh Azman bapak empat anak yang rumahnya masih beratapkan daun rumbia.

Gubernur Sani yang tersentuh melihat kondisi keluarga Azman langsung memberikan bantuan pengobatan untuk tumor yang menggerogoti matanya. Gubernur juga langsung memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan untuk membantu pengobatan Azman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement