REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dua kota di Jawa Timur, yaitu Tulungagung dan Surabaya meraih penghargaan Adipura Kencana dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH). Bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2012, KLH memberikan penghargaan  Adipura, Kalpataru, Status Lingkungan Hidup Daerah Terbaik dan Adiwiyata di Hotel Grand Sahid, Jakarta, kemarin.

“Adipura Kencana diberikan pada kota pemenang adipura tahun sebelumnya yang pada tahun ini mampu meningkatkan nilai mereka dari tahun sebelumnya,” kata Deputi IV Bidang Penglolaan Bahan Berbahaya dan Beracun KLH, Masnellyarti.

Penilaian Adipura didasarkan pada beberapa kriteria yaitu pengendalian pencemaran, pengelolaan sampah, dan pelaksanaan 3R (reuse, reduce, recycle). Serta pencegahan perubahan iklim, sosial, ekonomi, dan keanekaragaman hayati. Kriteria tersebut dipecah lagi menjadi penilaian aspek fisik dan non fisik.

Aspek  fisik dilihat dari bersih atau kotornya sebuah kota. Penilaian dilakukan melalui tinjauan ke lapangan sebanyak dua hingga tiga kali. Sedangkan aspek non fisik dinilai berdasarkan kemampuan pemerintah kota tersebut dalam melakukan manajerial lingkungannya.

Berdasarkan Peraturan Menteri no 7 tahun 2011, bobot penilaian Adipura terletak pada Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan sampah (75 persen), air (15 persen), dan udara (10 persen). Untuk RTH dan sampah, penilaian fisik (75 persen) dan nonfisik (25 persen). Sedangkan, untuk fisik air dan udara (70 persen) dan nonfisik (30 persen).

Selain itu, untuk mendorong motivasi pemerintah daerah dalam menyusun Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD), KLH juga menobatkan provinsi dan kota/kabuoaten sebagai penyusun SLHD terbaik. DKI Jakarta, Sumatera Barat dan Jawa Timur merupakan penyusun SLHD terbaik kategori provinsi. Kota Padang, Kabupaten Agam, dan Kabupaten Majene merupakan penyusun SLHD terbaik untuk kategori kota atau kabupaten.

Ikuti Whatsapp Channel Republika