REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Kelangkaan gas elpiji ukuran 3 Kilogram mulai terjadi di kota Depok. Setidaknya sampai hari ini agen penyedia gas elpiji 3 Kg kekurangan stok dalam penyediaannya.
Seperti yang diungkapkan oleh Anita, penjaga salah satu toko penjual gas elpiji di Pengasinan. Dia mengaku, kelangkaan mulai terjadi beberapa hari yang lalu. Hari ini sendiri ia hanya bisa menyediakan 5 tabung yang terisi gas di dalamnya.”Yang lain dibiarkan kosong soalnya dari agennya juga stok dibatasi,” ujarnya, Selasa (5/6) siang.
Biasanya dia mendatangi salah satu agen elpiji di daerah Pancoran Mas tiap tiga hari sekali. “Agen bilang hari ini stok gas yang datang hanya sekitar 50 tabung, padahal biasanya sehari bisa datang sampai 200-an tabung,” ujarnya menambahkan.
Saat ini, di Depok sendiri harga gas 3 Kg sudah mencapai angka Rp 16 ribu sampai Rp 17 ribu. Sedangkan di tingkat agen harganya berkisar Rp 14 ribu. “Biasanya harga gas elpiji 3 Kg ini ada di Rp 14 ribu saja di kalangan pedagang,” ujar Nita.
Kelangkaan gas LPG 3 Kg juga ikut dirasakan oleh pedagang-pedagang yang mengandalkan elpiji 3 Kg sebagai bahan bakar untuk menjual dagangannya. Faizal, pedagang gorengan di kawasan Parung Depok mengeluhkan kelangkaan gas elpiji 3kg. Pria yang sehari-hari menjual gorengan di pinggir jalan Parung ini berkata bahwa pendapatannya berkurang cukup banyak dengan naiknya harga gas.
“Tidak tahu bagaimana kalu tidak kebagian gas di toko, mungkin saya tidak bisa berjualan,” ujarnya. Karena kekhawatiran ini, setiap hari ia selalu mengecek ke semua toko penjual gas, agar selalu mendapatkan elpiji. Diakuinya, harga gas elpiji lebih mahal dari biasanya.