REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sejumlah menteri yang dibantu oleh wakil menteri mengaku masih membutuhkan orang di posisi tersebut. Seperti yang dikemukakan Menteri Perhubungan, EE Mangindaan. Ia mengatakan memerlukan pembantu yang langsung dan bisa berbagi tugas.
“Bagi saya, wamen itu diperlukan terutama bagi saya yang merasakan luasnya cakupan kementerian perhubungan; darat, laut, udara, kereta api dan lainnya,” katanya saat ditemui, Selasa (5/6). Menurutnya, akan sangat kesulitan jika cakupan yang dipegangnya harus ditangani sendirian. “Kalau sendirian kan agak susah waktu dan susah dibagi,” katanya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa. Ia mengatakan wamen melakukan fungsi-fungsi yang sangat penting dalam melaksanakan misi dari kementerian. “Sangat nyata dan sangat dibutuhkan wamen ini,” katanya.
Ia mengatakan pembagian kerja selama ini antara dirinya dan wamen sudah berjalan dengan baik. Mulai dari tugas-tugas yang sifatnya khusus seperti kunjungan warga dan bencana alam. “Salah satu tugas wamen di Kemlu adalah untuk memastikan follow up dari berbagai pertemuan-pertemuan presiden, kunjungan kenegaraan di bidang ekonomi, tindak lanjut MoU, perjanjian, dan lain-lain,” katanya.
Seperti diberitakan, putusan MK mengenai jabatan wamen dikabulkan sebagian. MK membatalkan penjelasan Pasal 10 UU No 39/2008 Tentang Kementerian Negara. Putusan MK itu membuat jabatan wakil menteri kosong atau status quo.