Rabu 06 Jun 2012 03:09 WIB

Solar Langka, Beginilah Nasib Para Nelayan

Nelayan/ilustrasi
Nelayan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LANGKAT---Akibat sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak jenis solar, ratusan nelayan Langkat, Sumatera Utara, yang berada di pesisir pantai Brandan Barat dan Pangkalan Susu, sejak beberapa hari ini tidak melaut, sehingga pendapatan mereka semakin berkurang. "Kami beberapa hari ini tidak melaut akibat pasokan solar sulit diperoleh," kata salah seorang nelayan Brandan Barat, Adli.

Sudah sepekan terakhir ini, para nelayan tidak mencari ikan ke laut, akibat tidak adanya pasokan solar, ujarnya.

Dijelaskanya, biasanya para nelayan mendapatkan pasokan solar dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Nelayan (SPBBN) yang ada di sekitar pantai Brandan Barat.

Namun sejak beberapa hari ini, pasokan solar untuk SPBBN ini tidak datang, sedangkan jika membeli di SPBU, para nelayan tidak diperbolehkan, karena membeli dengan jerigen, kata Adli.

 

Para nelayan menduga, pasokan solar ini tetap ada, namun diperjual belikan ke industri dengan harga yang lebih mahal, sehingga nelayan kini menjerit karena tidak bisa pergi melaut untuk mencari nafkah buat keluarga. "Padahal setiap nelayan membutuhkan minyak solar yang tidak sedikit ketika pergi melaut sekitar 25 liter per nelayan, katanya.

Sehingga untuk mengisi waktu luang para nelayan hanya melaksanakan kegiatan seadanya dipantai, seperti memperbaiki perahu dan jala tangkapan.

Sementara itu, nelayan lainnya warga Pangkalan Susu, Amir mengatakan, mereka saat ini masih menunggu pasokan solar datang, agar bisa pergi melaut, namun sejak beberapa hari ini belum juga tiba.

Sehingga kami harus berhenti sementara melaut karena ketiadaan solar buat menghidupkan boat-boat para nelayan.

"Kami juga heran kenapa pasokan solar susah didapat sekarang ini, padahal kebutuhan solar bagi nelayan, sangat penting," ujarnya.

Untuk itu, pihaknya sangat berharap adanya perhatian dari pemerintah, agar solar kebutuhan nelayan mudah didapat.

"Akibat tidak perginya mereka melaut sejak seminggu terakhir ini, kebutuhan keluarga semakin meningkat," katanya.

sumber : antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement