REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Banyaknya jabatan yang disandang Jusuf Kalla dalam sebuah organisasi masyarakat ternyata menjadi perhatian lawan politiknya. Sampai-sampai tudingan pun muncul bahwa mantan wakil presiden ini dinilai akan memanfaatkan jabatannya tersebut.
Terkait hal itu Jusuf Kalla, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) menegaskan bahwa kepemimpinannya di beberapa organisasi seperti DMI dan Palang Merah Indonesia (PMI) adalah bukan untuk kepentingan politik.
"Jangan menghubungkan kepemimpinan saya di beberapa organisasi ini dengan politik," kata Kalla seusai mengukuhkan pengurus pusat DMI periode 2012 - 2017 di Kompleks Masjid Istiqlal Jakarta, Senin (4/6).
Jusuf Kalla, setelah selesai masa jabatannya sebagai wakil Presiden, memang dikenal aktif di beberapa organisasi besar dengan menjadi ketua DMI, PMI dan duta besar Komodo. Dia terpilih menjadi Ketua DMI pada akhir April lalu secara aklamasi menggantikan Tarmizi Taher.
DMI sendiri sudah berdiri sejak 1972 dan mempunyai pengurus di setiap provinsi dan kabupaten. Sementara survei Kementerian Agama RI di tahun 2010 lalu, jumlah masjid di Indonesia berkisar di angka 800 ribu dengan pertumbuhan 100 ribu setiap tahunnya.
Dengan asumsi rata-rata jamaah di setiap masjid adalah 20 orang, maka secara politis, DMI adalah potensi kekuatan massa besar yang berjumlah kurang lebih 20 juta orang. Namun, Kalla menegaskan bahwa dia tidak akan menggunakan potensi kekuatan tersebut untuk kepentingan politik seperti menjadi calon presiden.
Politisi Partai Golkar ini memang tengah dikabarkan sedang dilamar Partai Nasional Demokrat (Nasdem) untuk menjadi calon presiden pada pemilihan umum 2014 nanti. Kabar tersebut semakin ramai ketika dia mengunjungi peringatan Hari Pancasila yang diadakan Partai Nasdem, Ahad (4/6).
Menanggapi kabar tersebut, Kalla hanya tersenyum dan berterimakasih jika memang kabar dukungan Partai Nasdem tersebut benar. "Saya tidak mau bicara politik di Masjid (Istiqlal) ini, saya berterimakasih saja jika memang ada dukungan seperti itu," kata Kalla.